Kehadiran Anggota TNI di Diskusi Mahasiswa UIN Semarang Picu Protes
Kejadian tak terduga terjadi di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ketika anggota TNI tiba-tiba muncul dalam sebuah diskusi mahasiswa. Forum yang digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) tersebut mengangkat tema 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik'. Kehadiran pihak militer memicu ketidaknyamanan di antara peserta.
Salah seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, sebelum kedatangan TNI, terdapat seorang pria tak dikenal yang menolak memperkenalkan diri. "Dia hanya menyebut namanya 'Ukem' dan tidak memberikan identitas lain," tuturnya. Beberapa menit setelah pria tersebut pergi, petugas keamanan kampus tiba dan meminta beberapa mahasiswa menemui seseorang di luar lokasi diskusi. Di tempat itu, mereka dikejutkan oleh kehadiran dua orang, salah satunya mengenakan seragam TNI.
- Interogasi Singkat: Anggota TNI tersebut meminta identitas peserta serta tema diskusi. Mahasiswa yang hadir merasa tidak nyaman dengan intervensi ini.
- Tuduhan Tidak Masuk Akal: Yang lebih mengkhawatirkan, beredar kabar bahwa pihak militer menuduh beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk. Padahal, acara tersebut berlangsung usai jam kuliah.
Tanggapan Resmi Kodam IV/Diponegoro
Letkol Inf Andy, Kapendam IV/Diponegoro, mengonfirmasi bahwa kehadiran anggota TNI di kampus merupakan bagian dari tugas pengawasan wilayah. "Babinsa Koramil Ngaliyan hanya memantau dari luar kampus karena diskusi tersebut terbuka untuk umum," jelasnya. Dia menegaskan bahwa pria berbaju hitam yang disebut 'Ukem' bukanlah bagian dari TNI dan tidak ada upaya intervensi terhadap acara mahasiswa.
Meski demikian, insiden ini memicu pertanyaan tentang batas keterlibatan militer dalam aktivitas akademik. Sejumlah mahasiswa menilai kehadiran TNI di lingkungan kampus dapat menciptakan suasana intimidasi, terutama ketika membahas isu-isu sensitif seperti kebebasan akademik.