Erupsi Gunung Ile Lewotolok: Aliran Lava Ancam Permukiman Warga
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan aliran lava yang semakin meluas. Berdasarkan laporan terbaru dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) setempat, lava pijar terlontar hingga radius 700 meter dari kawah, mengarah ke wilayah selatan dan tenggara.
Petugas PGA Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido, mengonfirmasi bahwa aliran lava saat ini bergerak menuju Desa Jontona dan Todanara. "Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari zona sektoral gunung api," tegasnya. Ancaman guguran lava dan material vulkanik lainnya dinilai cukup serius, terutama di area lereng selatan dan tenggara.
Selain itu, aktivitas seismik gunung tersebut juga mengalami peningkatan signifikan. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, tercatat 123 kali gempa letusan dengan durasi bervariasi antara 34 hingga 83 detik. Amplitudo gempa berkisar dari 15,6 hingga 35 mm, disertai suara gemuruh dengan intensitas lemah hingga kuat. Kolom abu vulkanik terpantau mencapai ketinggian 100-300 meter dengan dominasi warna putih dan kelabu.
Berikut beberapa poin penting terkait aktivitas Gunung Ile Lewotolok: - Lontaran lava pijar: mencapai jarak 700 meter dari kawah. - Zona bahaya: meliputi Desa Jontona dan Todanara dengan radius 2,5 km. - Aktivitas seismik: 123 gempa letusan dalam 24 jam. - Kolom abu: tinggi 100-300 meter dengan variasi warna.
Status gunung api saat ini tetap berada pada level II (Waspada), menandakan perlunya kewaspadaan ekstra dari masyarakat dan pihak terkait.