Operasi Penerbangan Reguler ke Karimun Jawa Tertunda Akibat Masalah Perizinan
Semarang – Rencana penerbangan reguler maskapai Flyjaya dari Semarang dan Yogyakarta menuju Bandara Dewadaru di Pulau Karimun Jawa, Jepara, terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan ini disebabkan oleh belum tuntasnya proses perizinan yang diperlukan untuk operasional penerbangan tersebut.
Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada alternatif transportasi udara reguler yang dapat disediakan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Karimun Jawa. Selama ini, akses utama ke pulau tersebut masih bergantung pada transportasi laut yang memakan waktu cukup lama.
Kepala Disporapar Jateng, Agung Hariyadi, menjelaskan bahwa proses perizinan untuk penerbangan reguler ini ternyata lebih kompleks dari perkiraan awal. "Kami sempat optimis bahwa rute ini bisa segera beroperasi, tetapi kenyataannya proses perizinan membutuhkan waktu lebih lama," ujarnya.
Target Penyelesaian Perizinan dan Rencana Penerbangan Charter
Agung menambahkan bahwa Flyjaya menargetkan penyelesaian perizinan pada September 2025. Namun, meski izin telah rampung, penerbangan ke Karimun Jawa tidak akan langsung beroperasi secara reguler. Maskapai lebih memilih untuk memulai dengan penerbangan charter terlebih dahulu guna mengevaluasi potensi pasar.
"Maskapai masih perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar saat ini. Mereka belum berani mengambil risiko dengan langsung membuka rute reguler," jelas Agung.
Dominasi Pasar Charter oleh Pengelola Hotel
Di sisi lain, pasar penerbangan charter ke Karimun Jawa saat ini telah didominasi oleh pengelola hotel setempat yang bekerja sama dengan maskapai untuk menyediakan paket wisata lengkap bagi tamu mereka. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi rencana penerbangan reguler di masa depan.
"Banyak pengelola hotel yang sudah memiliki kontrak dengan maskapai untuk penerbangan charter. Ini membuat pasar untuk penerbangan reguler menjadi semakin sempit," ungkap Agung.
Harapan untuk Maskapai Besar
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap maskapai besar seperti Lion Air dan Super Air Jet dapat membuka rute ke Bandara Dewadaru di masa mendatang. Agung menyatakan bahwa penguatan infrastruktur bandara akan dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
"Kami mendorong maskapai besar untuk segera merintis rute ini. Dengan penguatan infrastruktur yang akan dilakukan, Bandara Dewadaru diharapkan dapat menampung lebih banyak penerbangan," pungkasnya.