Nissan Eksplorasi Kolaborasi Strategis dengan Foxconn di Bidang Elektrifikasi Kendaraan
Jakarta - Pasca pembatalan rencana merger dengan Honda awal Februari 2025, Nissan Motor Corporation mulai menjajaki potensi kerja sama dengan berbagai mitra baru, termasuk perusahaan teknologi global. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi dinamika industri otomotif yang kian kompetitif, terutama di era transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Foxconn, raksasa elektronik asal Taiwan yang dikenal sebagai kontraktor utama Apple, disebut-sebut sedang dalam pembicaraan serius dengan Nissan. Minat Foxconn untuk berekspansi ke industri kendaraan listrik (EV) sejalan dengan kebutuhan Nissan akan partner strategis yang mampu memberikan dukungan teknologi dan finansial. Menariknya, divisi EV Foxconn dipimpin oleh Jun Seki, mantan eksekutif Nissan yang pernah menjadi kandidat kuat posisi CEO perusahaan.
Beberapa faktor yang mendorong potensi kolaborasi ini: - Kompetensi Foxconn dalam manufaktur presisi dan rantai pasok global - Pengalaman Nissan dalam pengembangan platform elektrifikasi seperti e-Power - Kebutuhan pendanaan untuk percepatan produksi EV skala besar - Peluang pasar Indonesia sebagai hub produksi kendaraan ramah lingkungan
Meski rumor ini semakin menguat, perwakilan Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI) menyatakan belum dapat memberikan konfirmasi resmi. "Sampai saat ini kami belum menerima informasi detail terkait kerja sama tersebut. Jika ada perkembangan lebih lanjut, tentu akan kami sampaikan secara transparan," jelas Bima Aristantyo, Head of Sales and Product NMDI, dalam keterangan tertulis.
Secara paralel, Nissan terus mempersiapkan peluncuran teknologi e-Power generasi terbaru di Indonesia dalam kuartal kedua 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap aktif berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan hemat energi di Tanah Air, terlepas dari hasil negosiasi dengan Foxconn.