Bank DKI Bersiap Melantai di Bursa Efek Tahun Ini dengan Target Pendanaan Besar

Bank DKI tengah mempersiapkan langkah strategis dengan rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini. Proses ini telah memasuki tahap penilaian fundamental oleh konsultan independen, yang diharapkan selesai dalam waktu dekat. Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyatakan bahwa hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar untuk memulai persiapan IPO secara resmi.

Dalam rangkaian persiapan tersebut, Bank DKI akan mempertimbangkan kondisi pasar yang fluktuatif sebelum menentukan waktu yang tepat untuk meluncurkan IPO. Agus memperkirakan, pendanaan yang akan dihimpun dari pasar modal berkisar antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. Meskipun angka tersebut belum final, target ini mencerminkan optimisme bank dalam menarik minat investor.

Beberapa poin penting terkait rencana IPO Bank DKI:

  • Transparansi dan Tata Kelola: IPO diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan memperkuat tata kelola perusahaan melalui pengawasan publik yang lebih ketat.
  • Pemulihan Kasus Keamanan: Bank DKI juga berfokus pada penyelesaian kasus peretasan yang sempat terjadi, sebagai bagian dari upaya pemulihan sebelum IPO dilaksanakan.
  • Strategi Pasar: Bank akan memantau perkembangan pasar untuk memastikan waktu peluncuran IPO yang optimal.

Agus menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi Bank DKI menuju institusi keuangan yang lebih terbuka dan accountable. "Dengan menjadi perusahaan publik, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan kinerja keuangan," ujarnya.