Yordania Ungkap Rencana Serangan dengan Roket dan Drone, 16 Tersangka Diamankan
Pemerintah Yordania berhasil mengungkap rencana serangan bersenjata yang melibatkan penggunaan roket dan drone. Sebanyak 16 orang yang diduga terkait dengan kelompok Ikhwanul Muslimin telah ditangkap dalam operasi pengamanan yang digelar otoritas setempat.
Menurut keterangan resmi Departemen Intelijen Umum Yordania, para tersangka diduga telah menerima pelatihan dan pendanaan dari luar negeri, khususnya Lebanon. Fasilitas produksi roket dan drone berhasil digerebek di sebuah lokasi rahasia di pinggiran ibu kota Amman. "Rencana ini bertujuan mengganggu stabilitas nasional dan menimbulkan kerusakan material," tegas pernyataan resmi tersebut.
Berikut rincian temuan otoritas Yordania: - Senjata yang disita: Puluhan roket dengan jangkauan 3-5 kilometer - Modus operasi: Pelatihan lintas negara dan produksi senjata ilegal - Target: Instalasi strategis di dalam wilayah Yordania
Kelompok Ikhwanul Muslimin melalui pernyataan terpisah membantah keterlibatan dalam rencana serangan tersebut. Mereka menegaskan komitmen terhadap perjuangan politik damai dan menyatakan cabang resmi mereka di Yordania telah beroperasi secara legal selama puluhan tahun. Front Aksi Islam, sayap politik Ikhwanul Muslimin di Yordania, saat ini memegang posisi signifikan di parlemen setelah pemilu terakhir.
Pemerintah Lebanon melalui Perdana Menteri Nawaf Salam menyatakan kesiapan untuk berkoordinasi dengan otoritas Yordania terkait investigasi kasus ini. Para tersangka saat ini sedang menjalani proses hukum di pengadilan keamanan negara dengan tuduhan makar terhadap keamanan nasional.