Helmy Yahya dan Bosman Mardigu Ditunjuk Sebagai Komisaris Bank BJB: Dedi Mulyadi Ungkap Alasannya

markdown Perombakan jajaran komisaris di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menghadirkan dua nama familiar di publik: Helmy Yahya dan Wowiek Prasantyo, yang dikenal dengan nama Bosman Mardigu. Penunjukan Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen dan Bosman Mardigu sebagai Komisaris Independen Utama ini diumumkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BJB di Bandung.

Lantas, apa yang mendasari keputusan Dedi Mulyadi memilih dua tokoh publik ini untuk menduduki posisi strategis di Bank BJB? Dedi mengungkapkan bahwa kepercayaan publik dan kapasitas yang mumpuni di bidang ekonomi dan keuangan menjadi pertimbangan utama. Ia meyakini kehadiran Helmy Yahya dan Bosman Mardigu akan memperkuat citra Bank BJB, terutama pasca-isu kurang sedap terkait skandal korupsi pengadaan iklan yang sempat mencoreng nama baik bank daerah ini.

"Saya ingin memilih orang-orang yang dipercaya oleh publik dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang kuat di bidang ekonomi dan keuangan," tegas Dedi Mulyadi.

Meski baru dua kali berinteraksi langsung dengan Helmy Yahya dan Bosman Mardigu, Dedi Mulyadi mengaku terkesan dengan pemahaman serta intuisi keduanya dalam memahami dinamika ekonomi dan kebijakan publik. Penunjukan ini pun tidak serta merta langsung diterima. Bosman Mardigu, yang saat itu tengah berada di Eropa, bahkan meminta waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.

"Saya hanya via telepon, beliau (Bosman Mardigu) lagi di Eropa. Saya minta, ‘Mau enggak menjadi Komisaris di Bank Jabar?’ Pak Bosman itu jawab, ‘Saya harus istikharah dulu’," ungkap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi berharap kehadiran Helmy Yahya dan Bosman Mardigu dapat membawa angin segar bagi Bank BJB, menjadikannya bank pembangunan daerah yang unggul dengan kinerja dan tata kelola perusahaan yang semakin solid. Selain itu, Dedi Mulyadi juga menyoroti pergerakan saham Bank BJB yang menunjukkan tren positif. Saat RUPS berlangsung, harga saham sempat melonjak ke angka 890 hingga 900, naik signifikan dari posisi sebelumnya yang berada di kisaran 600-700.

Dengan penunjukan ini, diharapkan Bank BJB dapat semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperkuat posisinya sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi di Jawa Barat dan Banten.