Lulusan Teknik Mesin Keluhkan Sulitnya Cari Kerja: Ratusan Lamaran Belum Membuahkan Hasil

Persaingan ketat di dunia kerja, terutama bagi lulusan baru (fresh graduate), kembali menjadi sorotan. Khadafi, seorang lulusan D3 Teknik Mesin dari Politeknik Negeri Jakarta, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirimkan lebih dari seratus lamaran pekerjaan sejak lulus pada akhir tahun 2024. Namun, hingga saat ini, usahanya tersebut belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

Khadafi menargetkan perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur, otomotif, dan energi, yang dianggapnya relevan dengan latar belakang pendidikan dan minatnya. Kendati demikian, ia mengakui bahwa salah satu kendala utama yang dihadapinya adalah persyaratan pengalaman kerja yang seringkali menjadi penghalang. Banyak perusahaan yang mensyaratkan pengalaman minimal 1 hingga 2 tahun, sebuah tantangan berat bagi para pencari kerja yang baru saja lulus.

"Saya sudah kirim lebih dari 100 lamaran. Tantangan terbesar adalah persaingan dan syarat pengalaman kerja, banyak perusahaan minta minimal 1-2 tahun pengalaman," ujar Khadafi saat ditemui di Jakarta Job Fair, Universitas Trisakti.

Meski seringkali menghadapi penolakan, Khadafi tidak menyerah. Ia terus berusaha meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi, terutama yang berkaitan dengan software desain seperti SolidWorks dan AutoCAD. Khadafi berharap upayanya ini dapat meningkatkan daya saingnya di pasar kerja dan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

"Saya ikut sertifikasi dan latihan dengan software desain seperti SolidWorks dan AutoCAD. Harapan saya bisa dapat pekerjaan yang sesuai dan berkembang di sana," imbuhnya.

Kisah serupa juga dialami oleh Yudistira, seorang lulusan S1 Teknik Mesin tahun 2023. Yudistira mengaku telah mengirimkan puluhan lamaran setiap bulannya sejak lulus, namun belum juga mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Meskipun memiliki pengalaman kerja sebagai sales, Yudistira merasa kesulitan untuk bersaing di pasar kerja Jakarta.

"Saya sudah lamar kerja banyak banget semenjak lulus 2023, tapi kalau dalam bulan ini ada 20 hingga 30 lamaran yang saya kirim," kata Yudistira.

Yudistira berharap agar perusahaan-perusahaan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi para lulusan baru untuk belajar dan berkembang. Ia juga menekankan pentingnya program magang sebagai jembatan bagi fresh graduate untuk memasuki dunia kerja.

"Kalau bisa perusahaan lebih memberikan kesempatan pada fresh graduate untuk belajar dan berkembang," harapnya.

Baik Khadafi maupun Yudistira, keduanya berharap agar pemerintah dan pihak perusahaan dapat lebih memperhatikan kebutuhan para fresh graduate dalam dunia kerja. Mereka menyoroti pentingnya peluang magang yang lebih luas dan kualifikasi pekerjaan yang lebih realistis, sehingga para lulusan baru memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memulai karir mereka.