Nunukan Genjot Produksi Padi melalui Program Cetak Sawah, Targetkan Swasembada Pangan di Perbatasan
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dengan target membuka lahan seluas 4.800 hektare.
"Pemerintah Kabupaten Nunukan berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan dengan mengoptimalkan lahan seluas 4.800 hektare," ungkap Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan, Sambio.
Lahan-lahan yang menjadi fokus optimalisasi tersebar di berbagai kecamatan, meliputi Nunukan, Sebatik, Sembakung, Lumbis, dan Krayan. Optimalisasi lahan ini dianggap krusial untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat Nunukan.
DKPP Nunukan berupaya memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mempercepat program cetak sawah rakyat.
Sinergi dengan Bulog untuk Kualitas Beras Premium
Pemerintah Kabupaten Nunukan menjalin kemitraan strategis dengan PT Bulog untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kualitas beras lokal. Melalui kerja sama ini, Bulog akan menyerap gabah hasil panen petani dan mengolahnya dengan standar kualitas yang tinggi. Tujuannya adalah menghasilkan beras premium yang memiliki daya saing tinggi di pasaran.
"Kami terus berupaya memperluas lahan sawah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, kami juga menargetkan peningkatan hasil panen dari 4,5 ton per hektare menjadi 5,5 ton per hektare per musim panen. Kami optimis, jika program ini berjalan lancar, Nunukan akan mampu mencapai surplus beras," ujar Sambio.
Selama ini, beras lokal seringkali kalah bersaing karena kualitasnya yang kurang optimal. Meskipun menggunakan varietas padi yang sama dengan beras premium yang didatangkan dari Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi, hasil panen seringkali patah dan berukuran kecil setelah diproses dengan mesin penggilingan padi (heler). Dengan menggandeng Bulog, Pemkab Nunukan berharap dapat meningkatkan kualitas beras lokal menjadi setara dengan beras premium, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan petani.
Dukungan Alsintan untuk Petani
Guna meningkatkan produktivitas dan semangat bertani, Pemerintah Kabupaten Nunukan secara rutin memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani. Prioritas diberikan kepada petani yang aktif mengelola lahan mereka dengan baik, seperti yang dilakukan oleh warga Desa Binalawan di Sebatik.
Bupati Nunukan, Irwan Sabri, memberikan apresiasi tinggi kepada etos kerja masyarakat Binalawan yang mampu mengelola berbagai sektor pertanian secara bersamaan, mulai dari budidaya rumput laut, persawahan, hingga perkebunan kelapa sawit. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan berupa alsintan guna mempercepat kemandirian pangan.
"Bantuan alsintan akan terus kami berikan kepada masyarakat sebagai wujud dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah Nunukan untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan," tegas Irwan Sabri.
Adapun bantuan alsintan yang disalurkan meliputi:
- 1 unit combine harvester
- 3 unit hand tractor
- 2 unit mesin perontok padi
- 3 unit mesin Alkon
Memutus Ketergantungan dan Mewujudkan Kemandirian Pangan
Bupati Irwan Sabri menyoroti bahwa Kabupaten Nunukan saat ini masih sangat bergantung pada pasokan kebutuhan pokok dari daerah lain, seperti Sulawesi Selatan dan Tawau, Malaysia. Kondisi ini dianggap sebagai tradisi yang perlu diubah. Pemerintah daerah bertekad untuk mewujudkan kemandirian pangan dan memutus ketergantungan terhadap wilayah lain.
"Pemerintah daerah sejalan dengan program ketahanan pangan pemerintah pusat. Kami memiliki mimpi untuk mandiri dalam hal pangan dan memutus ketergantungan dengan wilayah lain. Kami optimis, target ini dapat tercapai dalam lima tahun ke depan," pungkasnya.