Transjabodetabek Ekspansi Rute: Blok M - Alam Sutera Siap Layani Penumpang Akhir April 2025

Layanan Transjabodetabek terus memperluas jangkauannya untuk meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan wilayah penyangga. Rute baru yang menghubungkan Blok M di Jakarta Selatan dengan Alam Sutera di Kota Tangerang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir April 2025.

Rute ini dirancang untuk memberikan alternatif transportasi yang efisien dan terintegrasi bagi masyarakat yang bepergian antara Jakarta dan Tangerang. Bus akan melintasi jalan-jalan utama seperti Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, Semanggi, Gatot Subroto, dan Tol Merak sebelum mencapai Alam Sutera.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan bahwa rute Blok M-Alam Sutera ini akan memiliki sekitar 17 titik pemberhentian. Lokasi pasti dari pemberhentian ini masih dapat disesuaikan berdasarkan hasil survei dan kebutuhan masyarakat di sepanjang rute.

Saat ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang melakukan uji coba rute baru tersebut. Selama masa uji coba, data akan dikumpulkan untuk menentukan tarif yang sesuai dan jadwal operasional yang optimal. Estimasi waktu tempuh untuk rute ini diperkirakan antara 82 hingga 90 menit.

Beberapa titik pemberhentian strategis yang dilalui selama uji coba meliputi Halte Transjakarta ASEAN, Masjid Agung, Bundaran Senayan, dan Stadion Gelora Bung Karno. Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan peluncuran lima rute baru Transjabodetabek yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi dan meningkatkan integrasi transportasi antarwilayah.

Syafrin Liputo menambahkan bahwa tiga rute telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta, yaitu Binong–Grogol, Alam Sutera–Blok M, dan Bekasi–Cawang. Sementara itu, dua rute tambahan dari pusat Kota Tangerang dan Tangerang Selatan masih dalam tahap survei untuk menentukan jalur yang paling efisien.

Peluncuran rute Blok M–Alam Sutera ini sejalan dengan kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten mengenai implementasi layanan integrasi transportasi antarkota. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara.