Kasus Langka: Cacing Parasit Ditemukan Bersarang di Ginjal Pria di India
Seorang pria di India dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kesulitan buang air kecil dan demam selama dua hari. Kondisinya yang terus memburuk mengharuskan tim medis untuk segera melakukan tindakan darurat.
Pasien menunjukkan gejala pucat, detak jantung yang meningkat secara signifikan, serta pembengkakan pada area ginjal. Serangkaian pemeriksaan darah dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan yang dialaminya. Hasil pemeriksaan awal mengindikasikan adanya infeksi dalam tubuh pasien.
Guna mengatasi masalah buang air kecil, dokter memasang kateter dan memberikan cairan infus serta antibiotik untuk melawan infeksi yang mungkin terjadi. Setelah dua hari menjalani perawatan intensif, kejadian tak terduga terungkap. Pasien menemukan darah dan cacing tipis yang menggeliat dalam kantong urinenya.
Tim medis segera mengambil sampel urine dan cacing tersebut untuk dianalisis lebih lanjut di departemen mikrobiologi. Selama proses analisis, urine pasien terus dipantau selama tiga hari berturut-turut untuk memastikan tidak ada invertebrata tambahan atau telur cacing yang ditemukan.
Hasil analisis sampel mengkonfirmasi bahwa parasit yang ditemukan adalah cacing ginjal raksasa yang dikenal dengan nama Dioctophyma renale. Gejala yang dialami pasien pun sangat sesuai dengan diagnosis infeksi parasit langka ini.
"Cacing tersebut telah dipastikan sebagai parasit langka Dioctophyma renale berdasarkan analisis morfologi dan presentasi klinisnya. Cacing ini memiliki ciri-ciri berwarna merah darah, panjang sekitar 30 cm, dan diameter 3-4 mm yang meruncing di kedua ujungnya," demikian pernyataan tim dokter yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research.
Tim dokter menjelaskan bahwa infeksi Dioctophyma renale pada manusia adalah kasus yang sangat jarang terjadi. Jika terjadi, cacing ini dapat bertahan hidup di dalam ginjal manusia hingga lima tahun.
Diduga kuat, parasit tersebut masuk ke dalam tubuh pasien melalui konsumsi ikan mentah yang berasal dari danau di sekitar tempat tinggalnya. Pasien juga mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya ia mengonsumsi ikan mentah.
"Dalam kasus yang kami laporkan ini, pasien bukan seorang vegetarian dan memiliki riwayat mengonsumsi ikan mentah dari danau dekat desanya. Kebiasaan makan ikan mentah ini kemungkinan besar menjadi penyebab utama infeksi parasit yang dialaminya," tim dokter menambahkan.
Infeksi Dioctophyma renale merupakan penyakit zoonosis yang biasanya menyerang hewan seperti anjing, serigala, cerpelai, dan kuda. Manusia dapat terinfeksi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi larva cacing ini. Meskipun jarang terjadi, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius jika tidak ditangani dengan tepat.