Cegah GERD Saat Puasa: Atur Waktu Tidur Setelah Sahur

Cegah GERD Saat Puasa: Atur Waktu Tidur Setelah Sahur

Puasa Ramadan menuntut adaptasi tubuh terhadap perubahan pola makan, khususnya waktu sahur. Kebiasaan tidur langsung setelah sahur, meskipun terasa menggiurkan, berpotensi memicu gangguan pencernaan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menekankan pentingnya manajemen waktu antara makan sahur dan tidur untuk menjaga kesehatan pencernaan selama bulan suci.

Kondisi tubuh yang langsung berbaring setelah mengonsumsi makanan sahur dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk memproses makanan secara optimal. Proses pencernaan yang terganggu dapat memicu berbagai gejala tidak nyaman, termasuk nyeri ulu hati, mual, dan tentunya memperburuk kondisi GERD bagi penderita. Oleh karena itu, dr. Aru menyarankan agar terdapat jeda waktu minimal dua jam antara waktu sahur dan waktu tidur. Sebagai contoh, jika sahur dilakukan pada pukul 05.00 pagi, maka waktu ideal untuk tidur adalah sekitar pukul 07.00 pagi.

"Tidur langsung setelah sahur dapat meningkatkan risiko asam lambung naik," jelas dr. Aru dalam wawancara dengan detikcom pada Senin, 17 Februari 2025. "Isi lambung yang belum terproses sempurna dapat memicu GERD dan keluhan pencernaan lainnya." Beliau menambahkan bahwa menjaga jeda waktu tersebut merupakan langkah preventif yang efektif untuk meminimalisir gangguan pencernaan dan memastikan ibadah puasa tetap nyaman dan lancar.

Berikut beberapa tips tambahan untuk mencegah gangguan pencernaan saat puasa:

  • Konsumsi makanan sahur yang mudah dicerna: Hindari makanan berlemak tinggi, pedas, dan yang sulit dicerna. Prioritaskan makanan bergizi seimbang yang kaya serat.
  • Hindari minuman bersoda dan berkafein: Minuman ini dapat memicu peningkatan asam lambung.
  • Atur porsi makan sahur: Makan dengan porsi sedang dan jangan sampai terlalu kenyang.
  • Tetap terhidrasi: Konsumsi cukup air putih, terutama di luar waktu makan sahur dan berbuka.
  • Konsultasi dengan dokter: Bagi penderita GERD, konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan dan pengobatan yang tepat sangat penting.

Dengan menerapkan tips-tips di atas dan mengatur waktu tidur setelah sahur, diharapkan ibadah puasa Ramadan dapat dijalankan dengan nyaman dan sehat tanpa gangguan pencernaan.

Kesimpulannya, memahami kebutuhan tubuh dalam mencerna makanan dan mengatur waktu tidur setelah sahur merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan pencernaan selama bulan Ramadan. Prioritaskan kesehatan dan kenyamanan agar ibadah puasa dapat dijalani dengan optimal.