Shein dan Temu Umumkan Kenaikan Harga di Amerika Serikat Akibat Tarif Impor Baru

Gelombang penyesuaian harga diperkirakan akan segera menghampiri para konsumen di Amerika Serikat yang gemar berbelanja daring. Dua raksasa e-commerce asal China, Shein dan Temu, telah mengumumkan rencana untuk menaikkan harga produk mereka di pasar Amerika Serikat, sebuah langkah yang dipicu oleh perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kenaikan harga ini dijadwalkan mulai berlaku pada 25 April 2025.

Keputusan Shein dan Temu untuk menaikkan harga merupakan respons langsung terhadap pemberlakuan kembali tarif impor yang tinggi oleh pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap barang-barang asal China. Tarif yang lebih tinggi ini secara substansial meningkatkan biaya operasional bagi kedua perusahaan, memaksa mereka untuk menyesuaikan strategi harga mereka untuk mempertahankan profitabilitas. Dalam pernyataan terpisah, kedua perusahaan tersebut mengindikasikan bahwa perubahan aturan dan tarif perdagangan global telah memicu peningkatan biaya yang signifikan, sehingga memicu perlunya penyesuaian harga.

Shein dan Temu telah merevolusi lanskap ritel daring dengan menawarkan produk yang sangat terjangkau, menarik jutaan pelanggan di Amerika Serikat. Popularitas mereka yang melonjak telah menekan bahkan perusahaan e-commerce raksasa seperti Amazon, yang terpaksa meluncurkan platform tandingan bernama Haul yang menawarkan produk dengan harga di bawah 20 dollar AS. Namun, dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih dan pemberlakuan tarif yang lebih tinggi, model bisnis yang bergantung pada harga rendah menghadapi tantangan yang signifikan.

Pemerintah AS telah memberlakukan tarif gabungan yang mencapai hingga 245 persen pada beberapa produk China, peningkatan yang substansial dari tarif sebelumnya sebesar 145 persen. Selain itu, penghapusan aturan bebas bea untuk barang impor bernilai di bawah 800 dollar AS semakin memperburuk masalah bagi Shein dan Temu. Celah ini sebelumnya memungkinkan mereka untuk memasuki pasar AS dengan cepat dan efisien, tetapi sekarang telah ditutup, yang mengakibatkan peningkatan biaya dan potensi penurunan penjualan.

Kebijakan baru ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen AS, yang berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan China telah mengeksploitasi ketentuan bebas bea yang seharusnya ditujukan untuk impor skala kecil. Menurut data dari otoritas bea cukai AS, jumlah paket yang dikirim ke AS melalui skema bebas bea melonjak dari 140 juta pada tahun 2013 menjadi 1,4 miliar pada tahun 2023, menyoroti skala potensi penyalahgunaan.

Dampak dari perubahan kebijakan ini sudah mulai terlihat. Peringkat aplikasi Shein dan Temu di Apple Store AS telah mengalami penurunan yang signifikan. Temu, yang sebelumnya secara konsisten menduduki peringkat lima besar aplikasi gratis terpopuler, kini berada di posisi ke-75. Demikian pula, peringkat Shein telah turun dari posisi 15 menjadi 58. Penurunan popularitas ini menunjukkan bahwa konsumen mungkin mulai mengurangi pembelian mereka sebagai respons terhadap potensi kenaikan harga.

Selain itu, Shein dan Temu dilaporkan telah memangkas anggaran iklan mereka di AS. Temu bahkan telah menghentikan semua iklan di Google Shopping sejak 9 April. Data dari firma intelijen pasar Sensor Tower menunjukkan bahwa pengeluaran iklan harian rata-rata Temu di platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube turun 31 persen dalam dua minggu menjelang 13 April dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Shein juga mengurangi pengeluaran iklan hariannya sebesar 19 persen selama periode yang sama.

Menanggapi perubahan ini, Shein dan Temu mendesak pelanggan di AS untuk berbelanja sebelum harga baru diberlakukan. Mereka meyakinkan pelanggan bahwa mereka melakukan segala yang mungkin untuk menjaga harga tetap rendah dan meminimalkan dampak pada pengalaman berbelanja mereka.

Masa depan Shein dan Temu di pasar AS tetap tidak pasti karena mereka menavigasi lanskap perdagangan yang berubah dan potensi penurunan permintaan konsumen. Apakah mereka dapat mempertahankan pangsa pasar mereka dan terus menawarkan produk yang terjangkau di tengah tarif yang lebih tinggi dan biaya operasional yang meningkat akan menjadi perhatian utama di bulan-bulan mendatang.