Gunungan sampah yang mengular di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi keluhan utama warga dan pengguna jalan. Bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan keresahan. Kondisi ini diperparah dengan lokasi sampah yang berada di area publik, termasuk trotoar dan sebagian badan jalan.

Pantauan di lokasi menunjukkan, sampah menutupi trotoar sepanjang kurang lebih 2,5 meter. Diduga berasal dari limbah Pasar Cimanggis dan sampah rumah tangga, tumpukan ini terdiri dari berbagai jenis material seperti sisa daging, sayuran, plastik kemasan, botol minuman, dan bahkan pakaian bekas. Beberapa warga terlihat membuang sampah di lokasi tersebut, baik menggunakan sepeda motor maupun mobil, menambah volume sampah yang sudah menggunung.

Aroma tidak sedap dari tumpukan sampah tercium dari jarak yang cukup jauh. Pengendara motor yang melintas terpaksa menutup hidung untuk menghindari bau yang menyengat. Setidaknya ada dua titik tumpukan sampah di Jalan Otista Raya, yakni di depan Pasar Cimanggis dan di dekat pintu belakang Makam Wakaf H Daiman.

Warga setempat mengeluhkan kondisi ini, yang sudah berlangsung sejak awal Lebaran. Mereka menyatakan bahwa petugas kebersihan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) jarang datang untuk mengangkut sampah. Terakhir kali sampah diangkut adalah pada malam takbiran Lebaran, namun kini tumpukan sampah kembali menggunung.

Petugas Kebersihan Pasar Cimanggis mengungkapkan bahwa 13 truk sampah sempat mengangkut sampah pada malam takbiran. Namun, karena tidak ada pengangkutan sampah setelah Lebaran dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang sudah penuh, sampah kembali menumpuk. Pedagang Pasar Cimanggis juga mengeluhkan dampak dari tumpukan sampah ini, karena banyak pembeli yang enggan berbelanja akibat aroma tidak sedap. Mereka berharap Pemkot Tangsel segera menindaklanjuti masalah ini dan melakukan pengangkutan sampah secara rutin, idealnya setiap hari, agar lingkungan tetap bersih dan nyaman.