Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat Picu Kemacetan Parah di Tol Sedyatmo

Arus lalu lintas di Tol Sedyatmo arah Jakarta mengalami kemacetan parah yang disebabkan oleh lonjakan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Peningkatan volume truk kontainer secara signifikan menjadi faktor utama kemacetan ini, yang terjadi setelah periode arus balik Lebaran dan pencabutan pembatasan lalu lintas angkutan barang.

Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mencatat adanya peningkatan drastis dalam jumlah truk yang melakukan kegiatan receiving delivery, yaitu pengambilan dan pengiriman peti kemas di terminal pelabuhan. Biasanya, jumlah truk yang masuk ke terminal tidak lebih dari 2.500 unit per hari. Namun, pada hari terjadinya kemacetan, jumlah tersebut melonjak menjadi lebih dari 4.000 truk yang masuk ke New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1). Penumpukan ini diperparah dengan ritme pengiriman dan penerimaan barang yang dilakukan secara bersamaan setelah libur Lebaran, dan berdekatan dengan libur bersama yang akan datang.

Guna mengatasi situasi ini, Pelindo telah mengambil sejumlah langkah, termasuk memaksimalkan area penyangga dan lapangan sebagai kantong parkir untuk menampung truk yang mengantre. Selain itu, lalu lintas truk juga dialihkan ke gerbang Pos 9 untuk mengurangi kepadatan di area utama pelabuhan. Pelindo juga menyediakan makanan dan minuman bagi para sopir truk yang terjebak dalam kemacetan panjang.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, memastikan bahwa tidak ada masalah sistem yang menyebabkan kemacetan di terminal. Ia mengimbau operator terminal untuk mempercepat proses bongkar muat dan memanfaatkan buffer zone secara optimal. Takwim Masuku juga mengusulkan pembatasan jumlah gate pass harian untuk kegiatan receiving delivery guna mencegah lonjakan truk dalam satu waktu.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Tobing, menyatakan bahwa kepolisian telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Port Facility Security Officer (PFSO) dan Polres Jakarta Utara, untuk mengurai kemacetan. Polisi juga melakukan pengalihan dan rekayasa lalu lintas untuk memecah kepadatan. AKBP Martuasah Tobing menjamin tidak ada praktik premanisme atau pungutan liar di pelabuhan, dan meminta para sopir truk untuk segera melaporkan jika menemukan hal-hal mencurigakan.

Jasamarga melaporkan bahwa kepadatan lalu lintas juga berdampak hingga Jalan Tol Sedyatmo arah Jakarta, disebabkan oleh banyaknya kendaraan logistik yang menuju pelabuhan. Atas diskresi kepolisian, dilakukan pengalihan lalu lintas di jalur bawah Tol Sedyatmo, tepatnya di KM 28 arah Jakarta, untuk mengurangi antrean panjang kendaraan.