Model sekaligus influencer, Paula Verhoeven, mengambil langkah hukum dengan melaporkan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan ke Komisi Yudisial (KY). Laporan ini berkaitan dengan putusan perceraiannya dengan aktor Baim Wong yang dikeluarkan pada tanggal 16 April 2025.

Juru Bicara KY, Mukti Fajar Nur Dewata, mengkonfirmasi penerimaan aduan tersebut. "Pelapor telah menyampaikan laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) dalam kasus perceraian yang bersangkutan ke KY. Laporan ini akan diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujarnya.

Adapun tahapan yang akan dilakukan KY setelah menerima laporan tersebut adalah:

• Verifikasi kelengkapan formil dan materiil laporan.
• Analisis laporan.

Paula Verhoeven didampingi kuasa hukumnya saat menyambangi kantor KY di Salemba, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya. Dalam keterangannya, Paula mengungkapkan beberapa poin yang menjadi dasar aduannya. Ia menduga majelis hakim telah keliru dalam mengambil pertimbangan putusan perceraiannya.

Selain itu, Paula juga menyoroti dugaan bahwa majelis hakim tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan selama persidangan. Hal ini dirasakan sangat merugikan dirinya, terutama karena pemberitaan yang beredar telah menciptakan opini publik yang negatif terhadapnya.

Dengan suara bergetar menahan tangis, Paula mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak pemberitaan ini terhadap kedua putranya, Kiano dan Kenzo. Ia merasa perlu mencari keadilan demi melindungi masa depan anak-anaknya dari stigma negatif yang mungkin timbul akibat pemberitaan yang tidak akurat.

"Fitnah ini sudah terlalu jauh. Saya punya dua anak laki-laki, dan suatu hari nanti ketika mereka dewasa, mereka akan melihat berita yang beredar saat ini," ujarnya. Tindakan Paula ini menunjukkan keseriusannya dalam mencari keadilan dan melindungi kepentingan keluarganya di tengah proses perceraian yang sedang berlangsung.