Serangan Udara AS Gempur Pelabuhan Yaman, Puluhan Pekerja Tewas dan Terluka

Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh militer Amerika Serikat menghantam pelabuhan Ras Issa di Yaman barat, dekat Laut Merah, pada Kamis (17/4/2025). Serangan ini, menurut keterangan resmi, bertujuan untuk mengganggu jalur pasokan bahan bakar yang diduga digunakan untuk mendukung kegiatan kelompok Houthi dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Komando Pusat Militer AS (Centcom) menyatakan bahwa pelabuhan Ras Issa merupakan lokasi strategis bagi Houthi untuk menerima logistik dan pendanaan. Namun, rincian mengenai sumber bahan bakar yang masuk ke pelabuhan tersebut masih belum diungkapkan. “Pasukan AS mengambil tindakan untuk menghentikan aliran bahan bakar yang digunakan untuk mendanai aksi-aksi Houthi selama lebih dari sepuluh tahun,” demikian pernyataan resmi Centcom.

Akibat serangan tersebut, sedikitnya 38 orang dilaporkan tewas dan 102 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban adalah pekerja pelabuhan. Anees Alasbahi, juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah karena masih ada jasad yang belum berhasil diidentifikasi. Stasiun televisi Al Masirah, yang dikelola oleh Houthi, menayangkan rekaman yang menunjukkan kobaran api besar melanda area pelabuhan setelah serangan terjadi. Tim penyelamat dan paramedis dilaporkan tengah berjuang keras untuk mencari korban dan memadamkan api.

Serangan udara ini merupakan bagian dari serangkaian operasi yang dilancarkan oleh AS sejak pertengahan Maret 2025 sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal sipil dan militer di Laut Merah dan Teluk Aden. Tindakan ini diambil setelah kelompok Houthi dituduh mengganggu jalur pelayaran penting melalui Terusan Suez, yang menjadi jalur bagi sekitar 12 persen perdagangan global. Gangguan ini memaksa banyak perusahaan untuk mencari rute alternatif yang lebih panjang dan mahal melalui ujung selatan Afrika.

Kelompok Houthi mengklaim bahwa serangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza. Namun, Pemerintah AS menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlanjut sampai Houthi tidak lagi menjadi ancaman bagi pelayaran internasional.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Perancis Sebastien Lecornu mengungkapkan bahwa kapal perang negaranya telah menembak jatuh drone yang diluncurkan dari Yaman di wilayah Laut Merah. Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menuduh perusahaan satelit asal China, Chang Guang Satellite Technology Company, memberikan dukungan kepada Houthi dengan menyediakan citra satelit yang membantu serangan mereka. “Ini menunjukkan dukungan nyata dari Beijing terhadap aksi Houthi, meskipun kami sudah menyampaikan kekhawatiran melalui jalur diplomatik,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Serangan udara AS menargetkan pelabuhan Ras Issa di Yaman.
  • Tujuan serangan adalah menghentikan pasokan bahan bakar untuk Houthi.
  • Puluhan pekerja pelabuhan tewas dan terluka.
  • Serangan merupakan bagian dari respons AS terhadap serangan Houthi di Laut Merah.
  • Houthi mengklaim serangan mereka sebagai solidaritas terhadap Palestina.
  • Perancis menembak jatuh drone Yaman di Laut Merah.
  • AS menuduh perusahaan satelit China mendukung Houthi.