Keterlambatan Kapal Picu Kemacetan Parah di Tanjung Priok: Penjelasan Pelindo

Kemacetan lalu lintas yang melumpuhkan kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama beberapa hari terakhir, akhirnya menemui titik terang. PT Pelindo (Persero) melalui Direktur Eksekutif Regional 2, Drajat Sulistyo, mengungkapkan bahwa penyebab utama kemacetan tersebut adalah keterlambatan kedatangan tiga kapal di Terminal NPCT One. Keterlambatan ini mengakibatkan penumpukan aktivitas bongkar muat yang signifikan, sehingga memicu kepadatan lalu lintas yang luar biasa.

Drajat menjelaskan bahwa keterlambatan kapal bukan disebabkan oleh kesalahan internal Pelindo atau pihak kapal, melainkan imbas dari keterlambatan di pelabuhan-pelabuhan sebelumnya dalam rute pelayaran internasional. Ia menganalogikan situasi ini dengan keterlambatan penerbangan, di mana satu keterlambatan di satu bandara dapat menyebabkan efek domino di bandara-bandara berikutnya. "Ini seperti pesawat delay, satu bandara akan menyebabkan delay di bandara lain. Ini sama, pelabuhan sebelumnya delay, ya selanjutnya akan delay," ujarnya saat ditemui di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok.

Lebih lanjut, Drajat menambahkan bahwa Pelindo tidak mengantisipasi dampak besar dari keterlambatan ini terhadap volume bongkar muat. Namun, mengingat kapal-kapal tersebut akhirnya tiba, perusahaan harus mengakomodasi lonjakan aktivitas tersebut. Selain itu, momentum menjelang libur panjang juga turut memperparah situasi. Perusahaan berupaya memaksimalkan kegiatan bongkar muat sebelum libur panjang yang jatuh pada Kamis hingga Minggu.

Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, mengkonfirmasi bahwa ketiga kapal yang sebelumnya terlambat tersebut kini telah meninggalkan NPCT 1. Ia juga menyatakan bahwa jadwal kedatangan kapal telah kembali normal. "Untuk hari ini, ada jadwal tiga kapal (baru) yang saat ini sudah tiba. Tiga kapal yang kemarin itu, dua sudah berangkat, satu nanti siang ini sudah berangkat," tegasnya.

Sebelumnya, kemacetan parah dilaporkan terjadi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu malam. Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga beberapa kilometer, bahkan mencapai wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kendaraan besar seperti truk kontainer, minibus, dan sepeda motor terjebak dalam kemacetan. Beberapa pengendara yang frustrasi bahkan nekat menggunakan trotoar, sementara suara klakson saling bersahutan. Bahkan, ada pengendara motor yang kehabisan bensin akibat lamanya terjebak kemacetan.

Saat ini, berdasarkan pantauan terkini, arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso, arah Pelabuhan Tanjung Priok, telah kembali normal. Kendaraan, terutama truk-truk kontainer, dapat melintas dengan lancar.

Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kemacetan di Tanjung Priok:

  • Keterlambatan Kedatangan Kapal: Keterlambatan tiga kapal di Terminal NPCT One menjadi pemicu utama penumpukan aktivitas bongkar muat.
  • Efek Domino: Keterlambatan di pelabuhan sebelumnya berdampak pada jadwal kedatangan kapal di Tanjung Priok.
  • Lonjakan Volume Bongkar Muat: Kedatangan kapal yang terlambat secara bersamaan menyebabkan lonjakan volume bongkar muat yang tidak terantisipasi.
  • Momentum Libur Panjang: Perusahaan berupaya memaksimalkan kegiatan bongkar muat sebelum libur panjang, sehingga mempercepat proses bongkar muat.

Dengan normalisasi jadwal kedatangan kapal dan penanganan yang tepat, diharapkan kemacetan serupa tidak terulang di masa mendatang.