Panduan Praktis Mengganti Sholat Maghrib yang Terlewat: Tata Cara Qadha di Waktu Isya

Dalam ajaran Islam, mengganti sholat yang terlewat atau yang disebut dengan qadha merupakan sebuah kewajiban. Kondisi ini berlaku ketika seorang Muslim tidak dapat melaksanakan sholat pada waktunya karena alasan yang dibenarkan secara syariat, seperti tertidur, lupa, atau sakit.

Qadha sholat Maghrib dapat dilakukan pada waktu Isya. Lantas, bagaimana tata caranya dan mana yang sebaiknya didahulukan, apakah sholat Maghrib qadha atau sholat Isya?

Landasan Hukum Qadha Sholat

Melaksanakan qadha sholat memiliki dasar yang kuat dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah bersabda bahwa jika seseorang tertidur atau lupa mengerjakan sholat, maka ia harus segera mengerjakannya (qadha) ketika ingat. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang memerintahkan untuk mendirikan sholat sebagai pengingat kepada-Nya.

Kapan Qadha Sholat Dilakukan?

Qadha sholat dilakukan ketika seorang Muslim tidak dapat melaksanakan sholat pada waktunya karena udzur syar'i, seperti:

  • Tertidur
  • Lupa
  • Sakit
  • Musibah atau kejadian darurat lainnya

Urutan Pelaksanaan: Qadha Maghrib Dulu atau Isya Dulu?

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai urutan pelaksanaan qadha sholat Maghrib dan sholat Isya. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada masalah jika sholat Isya dikerjakan terlebih dahulu, terutama jika waktu Isya sudah hampir habis. Namun, sebagian besar ulama, termasuk jumhur ulama, berpendapat bahwa qadha sholat harus dilakukan sesuai dengan urutan waktu sholat aslinya. Artinya, sholat Maghrib qadha dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian sholat Isya.

Pendapat Mazhab Syafi'iyah

Ulama mazhab Syafi'iyah memiliki pandangan yang lebih fleksibel mengenai urutan qadha sholat. Menurut mereka, urutan dalam qadha sholat hukumnya sunnah, bukan wajib. Artinya, seseorang diperbolehkan untuk mengerjakan sholat Isya terlebih dahulu kemudian mengqadha sholat Maghrib.

Tata Cara Qadha Sholat Maghrib di Waktu Isya

Tata cara qadha sholat Maghrib pada waktu Isya sama dengan pelaksanaan sholat Maghrib pada umumnya, yaitu tiga rakaat. Berikut adalah rinciannya:

  1. Niat: Mengucapkan niat qadha sholat Maghrib.

    Lafaz niat: arabic أصلي فرض المغرب قضاء الله تعالى

    Latin: Usholli fardhol maghribi qodho'an lillahi ta'ala

    Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib qodho karena Allah Ta'ala."

  2. Takbiratul ihram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

  3. Membaca doa Iftitah: Doa pembuka sholat.
  4. Membaca surah Al-Fatihah: Surah wajib dalam setiap rakaat sholat.
  5. Membaca surah pendek: Membaca salah satu surah pendek dalam Al-Qur'an.
  6. Rukuk: Membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut.
  7. Iktidal: Kembali berdiri tegak setelah rukuk.
  8. Sujud: Bersujud dengan meletakkan dahi, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai.
  9. Duduk di antara dua sujud: Duduk di antara dua sujud dengan tenang.
  10. Sujud kedua: Melakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
  11. Bangun untuk rakaat kedua: Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama, hingga sujud kedua.
  12. Tasyahud awal: Duduk untuk membaca tasyahud awal setelah sujud kedua di rakaat kedua.
  13. Berdiri untuk rakaat ketiga: Berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga dengan tata cara yang sama seperti rakaat sebelumnya, hingga sujud kedua.
  14. Tasyahud akhir: Duduk untuk membaca tasyahud akhir setelah sujud kedua di rakaat ketiga.
  15. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh".

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan qadha sholat Maghrib dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat mengganti kewajiban yang terlewat karena udzur syar'i.