Tragedi Songkran: Ibu Muda Diduga Tega Tinggalkan Bayi yang Baru Dilahirkan Hingga Meregang Nyawa

Bangkok, Thailand digegerkan dengan penemuan bayi yang baru lahir dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan, tepatnya di kawasan Distrik Don Mueang. Bayi tak berdosa tersebut diduga sengaja ditinggalkan oleh ibunya sendiri, seorang wanita bernama Piyathida, demi melanjutkan perayaan Festival Songkran. Insiden tragis ini terjadi di depan kompleks Rotsarin Village, Soi Kosum Ruamjai 34, menambah catatan kelam perayaan tahun baru Thailand.

Rekaman CCTV di lokasi kejadian menunjukkan detik-detik mencekam saat Piyathida melahirkan seorang diri di dekat mobil yang terparkir. Wanita berusia 27 tahun itu terlihat berdiri, kemudian melahirkan bayinya begitu saja. Setelah plasenta lepas, ia tanpa ragu meninggalkan lokasi kejadian seolah tak terjadi apa-apa. Keesokan harinya, foto bayi malang yang sudah tidak bernyawa itu beredar luas di media sosial, memicu kemarahan dan kecaman publik.

Tim penyelamat yang tiba di lokasi sempat berupaya memberikan pertolongan pertama pada bayi tersebut, yang saat itu masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Namun, takdir berkata lain, nyawa sang bayi tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian. Ironisnya, saat bayi itu ditemukan, Piyathida justru asyik bermain air bersama teman-temannya di dekat lokasi tempat ia melahirkan.

Saat diinterogasi, Piyathida awalnya mengelak dan membantah bahwa ia adalah ibu dari bayi tersebut. Ia beralasan bahwa dirinya sedang menstruasi, meskipun darah terus mengalir dari tubuhnya. Namun, karena terus mengalami pendarahan hebat, akhirnya ia mengakui bahwa baru saja melahirkan. Petugas kepolisian segera membawanya ke Rumah Sakit Prachathipat untuk mendapatkan perawatan medis intensif akibat kehilangan banyak darah. Kepala Polisi Don Mueang, Kolonel Phuwadon Aoonpho, mengungkapkan bahwa saat diperiksa, Piyathida dalam kondisi lemah dan diduga masih dalam pengaruh alkohol. Ia juga mengaku tidak mengetahui siapa ayah dari bayi yang dilahirkannya. Lebih lanjut, polisi mengungkap bahwa Piyathida memiliki dua anak dari dua mantan suaminya, yang saat ini diasuh oleh keluarga masing-masing mantan suaminya.

Am, seorang teman dekat Piyathida yang pernah tinggal bersamanya, mengaku terkejut mendengar kabar tersebut. Ia sempat curiga bahwa Piyathida hamil dan menanyakannya langsung. Namun, Piyathida hanya menjawab bahwa berat badannya naik dan tetap ikut bermain air dalam perayaan Songkran. Pihak kepolisian menegaskan bahwa meskipun kondisi Piyathida belum stabil, ia akan tetap menghadapi proses hukum atas perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial, terutama dalam momen perayaan seperti Festival Songkran.