Ahmadiyah Pakistan Jadi Korban Amuk Massa di Karachi, Satu Orang Tewas

Gelombang kekerasan kembali menerpa kelompok minoritas Ahmadiyah di Pakistan. Seorang pria dilaporkan tewas setelah menjadi korban amuk massa di kota pelabuhan Karachi pada Jumat (18/4). Insiden tragis ini dipicu oleh aksi ratusan orang yang mengepung tempat ibadah komunitas Ahmadiyah di kawasan tersebut.

Menurut laporan sejumlah saksi mata, massa yang berjumlah ratusan orang, sebagian besar diduga berasal dari kelompok politik garis keras Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), menyerbu jalanan sempit di distrik Saddar, Karachi. Sambil meneriakkan slogan-slogan bernada provokatif, massa yang marah mengepung tempat ibadah Ahmadiyah. Kemarahan massa dipicu oleh dugaan bahwa anggota komunitas Ahmadiyah melakukan salat Jumat, sebuah tindakan yang dianggap menghina agama oleh kelompok garis keras.

"Salah satu anggota komunitas Ahmadiyah tewas setelah diidentifikasi oleh massa. Korban diserang dengan menggunakan tongkat dan batu bata," ujar Muhammad Safdar, seorang pejabat senior kepolisian Karachi, kepada awak media. Safdar menambahkan bahwa massa yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut berasal dari berbagai kelompok keagamaan. Polisi telah menahan sekitar 25 anggota komunitas Ahmadiyah untuk melindungi mereka dari amukan massa yang lebih besar.

Seorang jurnalis yang berada di lokasi kejadian melaporkan bahwa polisi mengevakuasi sejumlah anggota Ahmadiyah menggunakan mobil tahanan yang dikawal ketat, setelah melakukan negosiasi dengan massa yang diperkirakan berjumlah sekitar 600 orang. Situasi tegang sempat terjadi saat proses evakuasi berlangsung.

Amir Mahmood, juru bicara komunitas Ahmadiyah, mengidentifikasi korban tewas sebagai seorang pemilik bengkel mobil berusia 47 tahun. Mahmood memperkirakan jumlah massa yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut berkisar antara 100 hingga 200 orang.

Komunitas Ahmadiyah di Pakistan telah lama menjadi target diskriminasi dan kekerasan. Mereka dianggap sesat oleh pemerintah dan sebagian besar umat Muslim di negara tersebut. Hukum di Pakistan melarang penganut Ahmadiyah untuk menyebut diri mereka sebagai Muslim atau menggunakan simbol-simbol Islam. Selama beberapa dekade, anggota komunitas Ahmadiyah terus-menerus menghadapi ancaman, intimidasi, serta berbagai bentuk diskriminasi yang menghalangi hak-hak dasar mereka, termasuk hak untuk memilih dalam pemilu.

Insiden di Karachi ini menambah daftar panjang kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh kelompok minoritas Ahmadiyah di Pakistan, menyoroti perlunya perlindungan yang lebih besar bagi kelompok minoritas dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan.