Dunia Musik Berduka: Ricky Siahaan, Gitaris Seringai, Tutup Usia

Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Ricky Siahaan, gitaris band hardcore Seringai dan juga dikenal sebagai manajer dari aktor laga Iko Uwais, dikabarkan meninggal dunia. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan sesama musisi, dan para penggemarnya.

Kabar duka ini pertama kali mencuat melalui unggahan dari komika Soleh Solihun di platform X (sebelumnya Twitter). Dalam pesannya, Soleh Solihun menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa untuk almarhum Ricky Siahaan. Unggahan tersebut kemudian menyebar luas dan memicu reaksi duka cita dari berbagai kalangan.

Ucapan belasungkawa dan doa pun membanjiri kolom komentar di akun Instagram Ricky Siahaan. Sejumlah musisi ternama Indonesia turut menyampaikan dukacita mereka, di antaranya:

  • Fiersa Besari
  • David Bayu
  • Tantri Kotak
  • Eno NTRL
  • Danilla Riyadi
  • Shaggydog Band
  • Iga Massardi

Masing-masing menyampaikan ungkapan kesedihan dan kenangan baik tentang sosok Ricky Siahaan. Eno NTRL bahkan menyebut Ricky sebagai sahabat, gitaris, dan tetangganya, serta mengenang kebaikan-kebaikannya.

Ricky Siahaan menghembuskan nafas terakhirnya setelah Seringai menyelesaikan penampilan di Tokyo, sebagai bagian dari tur mereka yang mencakup lima kota di Taiwan dan Jepang. Kabar ini tentu menjadi pukulan berat bagi para personel Seringai yang tengah menjalankan tur.

Ricky Siahaan adalah sosok yang sangat dihormati dan berpengaruh dalam skena musik hardcore dan metal Indonesia. Kiprahnya telah dimulai sejak era Poster Café, sebuah tempat tongkrongan legendaris bagi para penggemar musik underground di Jakarta.

Perjalanan musik Ricky Siahaan dimulai dengan band Buried Alive, namun namanya mulai dikenal luas saat bergabung dengan Stepforward pada tahun 1999. Stepforward menjadi salah satu band pelopor hardcore lokal yang menghasilkan album "Stories of Undying Hope" pada tahun 2001. Album ini menandai keseriusan Ricky dalam bermusik dan memproduksi karya berkualitas.

Nama Ricky Siahaan semakin melambung saat mendirikan Seringai bersama Arian13, Khemod, dan Toan Sirait. Seringai tidak hanya menjadi pionir di kancah musik independen Jakarta, tetapi juga turut meramaikan venue-venue legendaris seperti BB's Bar dan berhasil masuk ke dalam kompilasi JKT:SKRG yang sangat berpengaruh.

Bersama Seringai, Ricky Siahaan berperan sebagai gitaris, komposer, dan produser. Ia bertanggung jawab atas terciptanya lagu-lagu ikonik seperti "High Octane Rock", "Serigala Militia", "Taring", dan "Seperti Api". Salah satu pencapaian terbesar Seringai adalah ketika mereka didaulat menjadi band pembuka konser Metallica di Gelora Bung Karno pada tahun 2013. Bagi Ricky, ini adalah mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan.

Selain aktif di dunia musik, Ricky Siahaan juga dikenal sebagai manajer dari aktor laga Iko Uwais. Ia berperan penting dalam membantu karier Iko Uwais hingga sukses menembus pasar internasional. Keberhasilannya mengelola karir Iko Uwais menunjukkan kelihaiannya tidak hanya dalam bidang musik, tetapi juga dalam industri hiburan secara luas. Dedikasi dan kontribusinya bagi perkembangan musik hardcore dan metal Indonesia, serta industri hiburan Tanah Air, akan selalu dikenang.