Tragedi di Cikarang: Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal, Diduga Korban Tabrak Lari
Kampung Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang anak perempuan berusia 7 tahun bernama Amira. Jasadnya ditemukan bersandar di rak kayu tempat penjualan bensin eceran di depan sebuah warung kelontong pada Jumat (18/4/2025) pagi.
Penemuan ini pertama kali disadari oleh pemilik warung kelontong sekitar pukul 07.15 WIB. Saat hendak membuka warungnya, ia terkejut mendapati tubuh Amira dalam posisi bersandar di rak kayu di samping tumpukan karung sampah. Saksi yang mengenali korban tidak berani menyentuhnya dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga Amira.
Kepolisian Sektor Cikarang Barat yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan. AKP Tri Bintang Baskoro, Kapolsek Cikarang Barat, menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, kuat dugaan Amira menjadi korban tabrak lari. Dugaan ini diperkuat dengan temuan luka-luka pada tubuh korban yang mengindikasikan adanya benturan dan bekas gesekan. Selain itu, ditemukan pula jejak pengereman di sekitar lokasi kejadian.
AKP Bintang menjelaskan lebih lanjut bahwa saat ditemukan, terdapat luka seperti bekas terseret di aspal dan terdapat pasir pada tubuh korban. Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa sebelum kejadian, Amira sempat mengantarkan ayahnya bekerja bersama ibunya. Sekembalinya ke rumah, Amira meminta uang jajan kepada ibunya sebesar Rp 2.000 dan pergi ke warung. Uang tersebut ditemukan di dekat lokasi penemuan jenazah.
Kompol Sugihartono, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, menambahkan bahwa kecelakaan diduga terjadi di Jalan Saung Ranggon, Cikarang Barat. Berdasarkan olah TKP, kendaraan yang belum teridentifikasi melaju dari arah timur ke barat dan menabrak Amira yang diduga sedang menyeberang jalan dari arah utara ke selatan. Polisi juga menemukan jejak pengereman di lokasi yang diduga berasal dari kendaraan pelaku.
Saat ini, Satlantas Polres Metro Bekasi masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku tabrak lari. Kendala utama dalam penyelidikan adalah minimnya saksi mata dan tidak adanya kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat guna membantu proses penyelidikan.