Sacchi Pasang Badan untuk Ancelotti, Kritik Pedas Mengarah ke Perez dan Mbappe
Masa depan Carlo Ancelotti di kursi kepelatihan Real Madrid tengah menjadi sorotan. Di tengah spekulasi yang beredar, legenda sepak bola Italia, Arrigo Sacchi, justru melontarkan kritik pedas yang ditujukan kepada Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dan bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe.
Performa Real Madrid musim ini memang jauh dari kata memuaskan. Tersingkirnya mereka dari perempat final Liga Champions oleh Arsenal menambah panjang daftar kekecewaan para penggemar. Di kompetisi domestik, LaLiga, Los Blancos masih tertahan di posisi kedua, dengan peluang yang semakin menipis untuk mengejar ketertinggalan dari Barcelona.
Sacchi, yang pernah menjabat sebagai direktur teknik di Real Madrid, memberikan pembelaan terhadap Ancelotti. Ia menilai bahwa pelatih asal Italia tersebut menghadapi tantangan yang tidak mudah, terutama dengan badai cedera yang menerpa skuadnya. Menurut Sacchi, Ancelotti terpaksa memainkan banyak pertandingan tanpa diperkuat pemain belakang murni.
"Mari kita lihat skuadnya musim ini. Dia (Ancelotti) mengalami banyak masalah cedera, dan dia terpaksa memainkan banyak pertandingan tanpa bek murni," ujar Sacchi kepada media Italia.
Sacchi juga menyoroti performa Mbappe. Menurutnya, pemain yang digadang-gadang sebagai salah satu yang terbaik di dunia itu belum menunjukkan performa yang sesuai dengan ekspektasi.
"Mereka merekrut seorang penyerang (Mbappe) yang seharusnya menjadi fenomena, tetapi tidak bermain seperti itu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sacchi mengungkapkan pandangannya tentang Florentino Perez. Ia menilai bahwa sang presiden terlalu fokus pada pemain depan, sehingga kurang memperhatikan sektor pertahanan. Sacchi bahkan menyebutkan pengalamannya saat berjuang selama tiga bulan untuk meyakinkan Perez agar merekrut Sergio Ramos, seorang bek tengah legendaris.
"Saya mengenal lingkungan Real Madrid dengan baik, dan saya kenal dengan Florentino Perez karena saya bekerja sebagai direktur teknik Real Madrid. Ia adalah Presiden yang hebat, tetapi ia terlalu fokus pada penyerang. Bayangkan saja untuk meyakinkannya agar merekrut Sergio Ramos, saya harus berjuang selama tiga bulan, karena ia bahkan tidak melihat pemain bertahan," tegas Sacchi.