Dominasi Mobil China Kian Terasa di Pasar Otomotif Indonesia: Penjualan Melesat di Tengah Penurunan Pasar

Pasar otomotif Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik pada awal tahun 2025. Di tengah tren penurunan penjualan secara keseluruhan, sejumlah merek mobil asal China justru mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, bahkan beberapa di antaranya mengalami lonjakan penjualan hingga ratusan persen. Fenomena ini mengindikasikan adanya pergeseran preferensi konsumen dan semakin diterimanya produk-produk otomotif China di pasar domestik.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terjadi penurunan angka wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Maret 2025, yaitu dari 72.336 unit menjadi 70.892 unit. Sementara itu, angka retail sales mengalami kenaikan sebesar 9,6 persen, dari 69.872 unit menjadi 76.582 unit. Tren serupa juga terlihat pada akumulasi penjualan selama tiga bulan pertama tahun 2025, di mana pasar otomotif Indonesia mengalami kontraksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara rinci, wholesales pada Januari-Maret 2025 tercatat sebanyak 205.160 unit, atau turun 4,7 persen (10.090 unit) dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, retail sales pada periode yang sama mencapai 210.483 unit, atau turun 8,9 persen (20.554 unit) dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati demikian, di tengah penurunan pasar ini, beberapa merek mobil China justru berhasil mencuri perhatian dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan yang mengesankan.

Toyota masih memimpin pasar otomotif Indonesia dengan angka wholesales sebesar 22.476 unit pada Maret 2025. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, Toyota tetap menjadi pemimpin pasar. Daihatsu berada di posisi kedua dengan wholesales sebanyak 13.057 unit, mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Honda melengkapi tiga besar dengan wholesales sebanyak 6.303 unit, meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun, sorotan utama tertuju pada performa merek-merek mobil China. BYD, produsen mobil listrik terkemuka, mencatatkan pertumbuhan wholesales sebesar 129,1 persen pada Maret 2025, mencapai 3.205 unit. AION bahkan mencatat lonjakan yang lebih fantastis, yaitu sebesar 503,1 persen, dengan wholesales mencapai 959 unit. Merek-merek China lainnya, seperti Chery dan DFSK juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 24,6 persen dan 86 persen. Merek lainya seperti Geely, Tank, Neta, Baic dan Haval juga turut mencatatkan kenaikan.

Berikut adalah daftar 15 merek mobil terlaris di Indonesia pada Maret 2025, berdasarkan data Gaikindo:

Wholesales:

  • Toyota: 22.476 unit
  • Daihatsu: 13.057 unit
  • Honda: 6.303 unit
  • Mitsubishi Motors: 5.769 unit
  • Suzuki: 4.442 unit
  • Hyundai: 2.424 unit
  • Isuzu: 1.802 unit
  • Mitsubishi Fuso: 1.604 unit
  • BYD: 3.205 unit
  • Wuling: 1.850 unit
  • Chery: 1.829 unit
  • Hino: 1.193 unit
  • Denza: 1.587 unit
  • AION: 959 unit
  • Mazda: 281 unit

Retail Sales:

  • Toyota: 24.514 unit
  • Daihatsu: 13.111 unit
  • Honda: 8.165 unit
  • Mitsubishi Motors: 6.372 unit
  • Suzuki: 5.006 unit
  • Hyundai: 2.354 unit
  • Hino: 2.083 unit
  • Mitsubishi Fuso: 1.929 unit
  • Isuzu: 2.007 unit
  • Wuling: 1.725 unit
  • BYD: 2.870 unit
  • Chery: 1.521 unit
  • Denza: 1.801 unit
  • AION: 712 unit
  • Mazda: 313 unit

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengungkapkan bahwa penurunan penjualan otomotif secara keseluruhan di Indonesia pada kuartal pertama 2025 disebabkan oleh daya beli masyarakat dan minat beli yang belum pulih.