Kolaborasi Lintas Sektor, Ribuan Bibit Mangrove Ditanam di Pesisir Jakarta
Menjelang peringatan Hari Bumi, sebuah inisiatif kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Ikatan Alumni SMAN 1 Boedi Oetomo Jakarta (IKABOEDOET), telah meluncurkan program penanaman bibit mangrove skala besar di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Acara penanaman yang berlangsung di lahan seluas 44,7 hektare ini menargetkan penanaman 7.500 bibit mangrove. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan apresiasinya kepada Chairul Tanjung dan seluruh alumni SMAN 1 Boedi Oetomo Jakarta atas kontribusi nyata mereka dalam upaya pelestarian lingkungan.
Chairul Tanjung, Founder & Chairman CT Corp, yang juga merupakan alumni SMAN 1 Jakarta, menekankan pentingnya penanaman mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penanaman mangrove tidak hanya berdampak positif bagi ekologi, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
"Mangrove memiliki peran krusial dalam mencegah abrasi dan erosi pantai, serta meningkatkan kesuburan ekosistem laut," ujar Chairul Tanjung. Ia juga menambahkan bahwa mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2) secara maksimal, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Chairul Tanjung berharap inisiatif yang digagas oleh IKABOEDOET ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya melalui penanaman mangrove. Ia menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi besar untuk mengembangkan budaya penanaman mangrove sebagai bagian dari identitas bangsa.
"Selain manfaat ekologis, penanaman mangrove juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat sekitar," kata Chairul Tanjung. Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Penanaman mangrove ini juga dihadiri oleh tokoh penting lainnya, termasuk Presiden ke-5 RI yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, Pramono Anung, dan Rano Karno. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Hutan Lindung Mangrove di PIK (Pantai Indah Kapuk) sendiri telah lama menjadi lokasi penelitian dan edukasi lingkungan. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini memungkinkan pengunjung untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti hiking, piknik, dan observasi burung. Dengan adanya program penanaman mangrove ini, diharapkan kawasan Hutan Lindung Mangrove dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kegiatan penanaman mangrove ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim.