Tragis! Wanita Hamil Korban Mutilasi di Serang, Pelaku Diduga Kekasih Sendiri

Penemuan Jasad Mutilasi Gegerkan Warga Serang

Penemuan jasad seorang wanita dalam kondisi mengenaskan menggemparkan warga Desa Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten. Jasad yang ditemukan pada Jumat (18/4/2025) petang, dalam kondisi termutilasi tanpa kepala, kedua tangan, dan kaki, ditemukan di area hutan yang jarang diakses warga. Penemuan ini bermula ketika warga yang sedang membersihkan area persawahan mencium bau busuk menyengat dari tumpukan dedaunan kering. Setelah diperiksa, ditemukanlah jasad wanita tersebut.

"Lokasi penemuan memang terpencil dan jarang dijamah oleh masyarakat," ungkap Iptu Suwarno, Kapolsek Pabuaran, mengonfirmasi kejadian tersebut. Kondisi jasad yang sudah membusuk menyulitkan identifikasi awal. Di sekitar lokasi, polisi menemukan potongan kayu yang memicu dugaan adanya upaya pembakaran jasad oleh pelaku.

Pelaku Mutilasi Ditangkap Kurang dari 24 Jam

Respon cepat dari pihak kepolisian berhasil mengamankan terduga pelaku mutilasi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan mayat. Pelaku, berinisial ML (23), seorang pekerja swasta yang juga berasal dari Desa Gunung Sari, ditangkap di wilayah Pabuaran dan kini mendekam di Mapolresta Serang Kota.

"Benar, kami telah mengamankan terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi," tegas Kompol Salahuddin, Kasatreskrim Polresta Serang Kota.

Identitas korban kemudian terungkap sebagai SA (19), kekasih dari pelaku. Fakta yang lebih tragis adalah SA diketahui sedang mengandung. Motif pembunuhan diduga kuat karena korban meminta pelaku untuk bertanggung jawab atas kehamilannya dan menikahinya.

Kronologi Pembunuhan Terungkap

Berdasarkan penyelidikan, peristiwa pembunuhan sadis ini diperkirakan terjadi pada Minggu (13/4/2025) siang. Pelaku menjemput korban dari rumah kakeknya di daerah Kecamatan Ciomas dengan dalih mengajak makan bakso. Namun, pelaku justru membawa korban ke sebuah perkebunan karet terpencil di Gunung Kupa, Kecamatan Gunungsari, dengan alasan ingin melakukan transaksi jual beli barang.

"Korban meminta pelaku menikahinya, namun pelaku menolak," jelas Kompol Salahuddin.

Penolakan tersebut memicu pertengkaran yang berujung pada pembunuhan. Di lokasi yang sepi dan jauh dari jangkauan warga, pelaku kemudian melakukan aksi mutilasi terhadap tubuh korban dan meninggalkannya begitu saja. Polisi saat ini masih terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan forensik untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih lengkap.

"Pelaku mengajak korban masuk lebih dalam ke area kebun dengan dalih ingin membicarakan kehamilan," pungkasnya, menggambarkan bagaimana pelaku menjebak korban hingga akhirnya melakukan tindakan keji tersebut.