Paus Fransiskus Desak Penghentian Konflik di Gaza dan Pembebasan Sandera pada Perayaan Paskah

Pada perayaan Paskah di Basilika Santo Petrus, Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, kembali menyerukan diakhirinya pertempuran di Gaza dan pembebasan segera para sandera. Seruan ini disampaikan di tengah kekhawatiran global terhadap dampak kemanusiaan yang terus meningkat akibat konflik yang berkepanjangan.

Melalui pesan Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia) yang dibacakan oleh seorang ajudan, Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya yang mendalam mengenai situasi yang "dramatis dan menyedihkan" di Gaza. Ia secara khusus meminta kelompok militan Hamas untuk membebaskan para sandera yang masih ditawan. Paus juga mengecam keras peningkatan tren antisemitisme yang dianggapnya sangat mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia.

"Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan seluruh rakyat Israel dan rakyat Palestina," demikian bunyi pesan tersebut. Paus Fransiskus mendesak semua pihak yang terlibat konflik untuk segera melakukan gencatan senjata, membebaskan para sandera, dan memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kelaparan dan sangat membutuhkan masa depan yang damai.

Paus Fransiskus, yang baru-baru ini pulih dari pneumonia, telah beberapa kali menyampaikan kritik terhadap operasi militer Israel di Gaza. Sebelum dirawat di rumah sakit, ia menggambarkan situasi kemanusiaan di wilayah kantong Palestina itu sebagai sesuatu yang "sangat serius dan memalukan". Seruan terbaru ini semakin mempertegas posisi Paus dalam upaya mencari solusi damai dan berkelanjutan bagi konflik yang telah berlangsung lama.

Pesan Paskah Paus Fransiskus ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi terciptanya dialog dan perdamaian di kawasan tersebut. Komunitas internasional diharapkan dapat memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya kemanusiaan dan diplomatik untuk mengakhiri penderitaan rakyat sipil yang terdampak konflik.