Sengketa Lahan Hambat Pemakaman: Warga Ponorogo Terpaksa Gotong Jenazah Seberangi Sungai

Aksi memprihatinkan terjadi di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ketika puluhan warga terpaksa menggotong jenazah menyeberangi sungai. Insiden ini dipicu oleh penolakan pemilik lahan yang menjadi akses jalan menuju jembatan yang menghubungkan desa dengan tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Tugurejo.

Kejadian yang terekam dalam video amatir dan viral di media sosial ini memperlihatkan bagaimana warga dengan susah payah menyusuri sungai selebar sekitar 20 meter sambil mengangkat keranda jenazah. Air sungai yang mengalir deras menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Menurut keterangan warga setempat, Raditya Wahyu Pratama, jenazah tersebut baru saja menjalani operasi dan meninggal dunia. Pihak keluarga bermaksud memakamkannya di TPU Desa Tugurejo. Namun, mereka dihadang oleh pemilik lahan yang melarang pengantar jenazah melintasi tanahnya.

"Jenazah itu habis operasi, terus meninggal. Mau dimakamkan di Desa Tugurejo, tapi nggak boleh lewat tanah itu," ujar Raditya.

Raditya menambahkan, alasan pasti pelarangan akses jalan tersebut tidak pernah disampaikan secara jelas oleh pemilik lahan. Namun, warga selama ini memilih untuk mengalah demi menghindari konflik berkepanjangan.

"Kalau buat lewat bawa jenazah tidak boleh. Nggak tahu kenapa," imbuhnya.

Warga lainnya, Tri Utami, mengungkapkan bahwa peristiwa serupa bukan kali pertama terjadi. Beberapa kali sebelumnya, warga Desa Wates juga terpaksa menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai karena alasan yang sama. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat untuk memudahkan akses ke TPU Desa Tugurejo. Akibat sengketa lahan ini, warga terpaksa mencari jalan alternatif dengan menyeberangi sungai yang berisiko tinggi.

"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya ya warga memilih lewat sungai," kata Tri.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat. Mereka berharap agar permasalahan sengketa lahan ini segera diselesaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Pemerintah daerah setempat diharapkan turun tangan untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak, sehingga akses menuju TPU Desa Tugurejo dapat kembali dibuka dan warga tidak perlu lagi mengambil risiko menyeberangi sungai saat mengantarkan jenazah.