Inovasi Santri: Ponpes Taruna Rabbani Kembangkan Alat Penghemat Gas LPG Berbasis Bahan Organik

Pondok Pesantren Taruna Rabbani yang terletak di Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, baru-baru ini memperkenalkan inovasi terbarunya, sebuah alat penghemat gas LPG yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi penggunaan gas secara signifikan.

Alat yang diberi nama "Gas Saver" ini dirancang untuk mengoptimalkan pemakaian gas LPG, khususnya untuk keperluan memasak. Menurut perwakilan dari Ponpes Taruna Rabbani, alat ini telah melalui serangkaian pengujian selama lima tahun terakhir dan telah diaplikasikan di lingkungan pesantren serta komunitas sekitar. Hasilnya menunjukkan respons positif dan peningkatan efisiensi penggunaan gas.

Isa Rabbani, Wakil Pimpinan Ponpes Taruna Rabbani, menjelaskan bahwa Gas Saver sepenuhnya terbuat dari bahan-bahan organik yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Namun, detail komposisi bahan-bahan tersebut belum dapat diungkapkan secara rinci karena masih dalam proses pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

"Seratus persen gas saver ini organik," ujar Isa Rabbani. "Namun, untuk rincinya apa aja isinya belum bisa kami jelaskan. Dan untuk keamanannya selama lima tahun ini kami sudah menguji, kami menjamin ini sudah aman, termasuk jamaah yang menggunakannya tidak pernah ada keluhan," tambahnya.

Prinsip kerja Gas Saver didasarkan pada reaksi antara alat tersebut dengan kandungan hidrokarbon yang terdapat dalam gas LPG. Reaksi ini menghasilkan mata rantai molekul yang lebih panjang, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi pembakaran gas. Dengan kata lain, jumlah gas yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas yang sama menjadi lebih sedikit.

"Gas LPG ini mengandung hidrokarbon, jadi ketika hidrokarbon ini mengalir masuk ke dalam tabung gas saver maka akan terjadi suatu reaksi dan itu menghasilkan mata rantai yang lebih panjang. Jadi masa hidup daripada gas yang seharusnya satu hari itu menghabiskan dua tabung, dengan gas saver ini cukup satu tabung," jelas Isa.

Saat ini, Gas Saver belum diproduksi secara massal. Pihak Ponpes Taruna Rabbani sedang fokus pada proses pendaftaran HKI untuk melindungi inovasi mereka. Penggunaan alat ini masih terbatas pada lingkungan pesantren dan komunitas terkait. Meskipun demikian, potensi pengembangan dan produksi massal sedang dalam pertimbangan.

Sutrisno, seorang pedagang soto Lamongan di Padang yang juga merupakan jamaah pesantren, mengaku telah merasakan manfaat Gas Saver secara langsung. Menurutnya, alat ini mampu menggandakan efisiensi penggunaan gas LPG.

"Output yang keluar dua kali lipat dari elpiji yang masuk. Jadi ini membuat hemat. Kalau biasanya dalam satu hari itu kami bisa menghabiskan satu tabung gas, dengan memakai produk ini satu tabung gas bisa dua hari," ungkap Sutrisno.

Sutrisno menambahkan bahwa ia telah menggunakan Gas Saver generasi keempat yang dikembangkan oleh Ponpes Taruna Rabbani. Hal ini menunjukkan adanya proses pengembangan dan penyempurnaan alat yang berkelanjutan.

Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga memiliki potensi untuk menghasilkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Manfaat Gas Saver:

  • Menghemat penggunaan gas LPG
  • Terbuat dari bahan organik
  • Aman digunakan
  • Berpotensi untuk diproduksi secara massal