Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Belasan Kali, Warga Flores Timur Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Terhitung sejak dini hari hingga pagi ini, gunung tersebut mengalami erupsi sebanyak 13 kali, memicu kewaspadaan di kalangan masyarakat sekitar.

Erupsi pertama tercatat pada pukul 23.59 Wita dan berlanjut hingga pukul 06.00 Wita. Dentuman keras yang menyertai letusan terdengar hingga ke kota Larantuka, bahkan menyebabkan getaran pada plafon rumah warga. Kondisi ini menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat.

Menurut keterangan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, erupsi terjadi saat kondisi cuaca cerah dan berawan. Tinggi kolom abu yang dihasilkan bervariasi antara 500 hingga 3.000 meter dengan warna asap kelabu. Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan pada Level III atau Siaga, menandakan potensi bahaya yang meningkat.

Petugas PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro, mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terkena dampak langsung dari erupsi, seperti lontaran material vulkanik dan awan panas. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah Flores Timur serta tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mengeluarkan peringatan kepada warga, terutama mereka yang telah mengungsi di posko terpadu, mandiri, maupun hunian sementara (huntara), untuk tidak kembali ke rumah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko apabila terjadi erupsi susulan yang lebih besar.

BPBD juga mengingatkan masyarakat di desa-desa yang berada di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk tetap waspada dan mematuhi seluruh larangan pemerintah. Kewaspadaan ini diperlukan karena potensi bahaya tidak hanya terbatas pada wilayah KRB, tetapi juga dapat meluas ke daerah lain tergantung pada intensitas dan arah erupsi.

Selain ancaman langsung dari erupsi, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Beberapa daerah yang berpotensi terdampak banjir lahar hujan antara lain:

  • Dulipali
  • Padang Pasir
  • Nobo
  • Nurabelen
  • Klatanlo
  • Hokeng Jaya
  • Boru
  • Nawokote

Warga yang terdampak hujan abu juga diimbau untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari dampak abu vulkanik terhadap sistem pernapasan. Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memperburuk kondisi kesehatan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Salah seorang warga Kampung Baru, Kelurahan Ekasapta, Adam Betan, mengaku terkejut mendengar dentuman keras yang terasa hingga kota Larantuka. Getaran yang ditimbulkan bahkan membuat plafon rumahnya bergetar. Pengalaman ini menunjukkan betapa kuatnya dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terhadap masyarakat sekitar.

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan instansi terkait. Upaya mitigasi dan penanggulangan bencana terus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang ditimbulkan. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pemerintah dan mengikuti arahan yang diberikan demi keselamatan bersama.