Wamentan Sudaryono Laporkan Peningkatan Produksi Beras, Jokowi Berikan Apresiasi
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan kunjungan ke kediaman Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, pada hari Minggu (10/4/2025). Pertemuan tersebut menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyampaian laporan mengenai perkembangan terkini sektor pertanian, dengan fokus utama pada peningkatan produksi beras nasional.
Dalam suasana yang penuh keakraban, Sudaryono menyampaikan kabar gembira mengenai capaian sektor pertanian yang signifikan. Ia melaporkan bahwa produksi beras dalam negeri mengalami peningkatan yang menggembirakan, bahkan di tengah situasi sulit yang dihadapi oleh negara-negara tetangga terkait ketersediaan beras. Kabar ini disambut dengan apresiasi langsung dari Presiden Jokowi.
"Tadi dipuji sih sama beliau," ungkap Sudaryono, mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang memberikan pujian atas melimpahnya produksi beras dalam negeri. Capaian ini menjadi harapan besar bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri, tanpa perlu bergantung pada impor.
Sudaryono menjelaskan bahwa serapan gabah pada masa tanam pertama telah mencapai angka yang fantastis, yaitu 1,3 juta ton setara beras. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 2 juta ton pada akhir April 2025. Dengan pencapaian ini, Sudaryono optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada beras.
"Mungkin kita hitung lagi ya, kita hitung lagi. Bisa jadi kita bisa sampaikan ke Presiden bahwa tahun ini betul-betul kita tidak akan impor beras," ujarnya dengan nada penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Sudaryono menyoroti meningkatnya antusiasme petani dalam bercocok tanam. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui kebijakan harga gabah yang menguntungkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram yang dibeli oleh Bulog, serta penyediaan pupuk dan benih berkualitas.
"So far dalam lingkup statistik dan margin error, mayoritas dari petani kita happy. Ada kondisi pupuk yang ada, kondisi benih yang bagus dan juga serapan panen yang bagus," jelasnya.
Menurut Sudaryono, serapan panen yang baik menjadi pemicu semangat petani untuk terus meningkatkan produksi. "Karena begitu kita panen serapannya bagus, maka petaninya itu semangat nanam lagi. Nah, sekarang ini petaninya lagi semangat nanam lagi," pungkasnya, menggambarkan optimisme yang tengah membara di kalangan petani.
Beberapa faktor pendukung keberhasilan sektor pertanian ini antara lain:
- Harga Gabah yang Menguntungkan: Kebijakan pemerintah menetapkan harga gabah yang dibeli Bulog sebesar Rp 6.500 per kilogram memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi.
- Dukungan Pupuk dan Benih: Pemerintah terus berupaya menyediakan pupuk dan benih berkualitas untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
- Serapan Panen yang Optimal: Bulog berperan aktif dalam menyerap hasil panen petani, sehingga memberikan kepastian pasar dan meningkatkan pendapatan petani.
- Antusiasme Petani: Dukungan pemerintah dan kondisi pasar yang baik telah meningkatkan antusiasme petani untuk terus mengembangkan sektor pertanian.