BRI Cetak Rekor Laba Tertinggi di Indonesia: Raih Rp 60,64 Triliun pada Tahun 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mengukuhkan posisinya sebagai bank dengan perolehan laba terbesar di Indonesia. Pada tahun 2024, BRI berhasil membukukan laba sebesar Rp 60,64 triliun. Pencapaian ini menempatkan BRI sebagai pemimpin di industri perbankan tanah air, melampaui bank-bank besar lainnya.

Perolehan laba BRI tersebut didukung oleh sejumlah faktor kunci, terutama pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan ekspansi kredit yang berkelanjutan. Pendapatan bunga bersih BRI tercatat sebesar Rp 142,05 triliun, mengalami kenaikan sebesar 3,38% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan total kredit dan pembiayaan yang mencapai Rp 1.354,64 triliun, meningkat sebesar 6,96% hingga akhir Desember 2024.

BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini tercermin dari dominasi penyaluran kredit ke segmen UMKM yang mencapai 81,97% dari total portofolio kredit BRI, atau senilai Rp 1.110,37 triliun. Fokus pada UMKM ini menjadi salah satu strategi utama BRI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

Selain pertumbuhan kredit, BRI juga berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) BRI mengalami penurunan dari 2,95% pada akhir Desember 2023 menjadi 2,78% pada akhir Desember 2024. Upaya pengelolaan risiko yang efektif menjadi kunci dalam perbaikan kualitas kredit ini. BRI juga secara proaktif mempersiapkan pencadangan yang memadai, dengan NPL Coverage mencapai 215,01%.

Dari sisi pendanaan, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.365,45 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi komposisi DPK BRI, dengan proporsi mencapai 67,30% atau setara dengan Rp 918,98 triliun. Keberhasilan ini didukung oleh pertumbuhan transaksi digital melalui Super App BRImo, yang semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking.

BRImo terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan jumlah pengguna mencapai 38,61 juta user pada akhir Desember 2024, meningkat 22,12% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume transaksi yang diproses melalui BRImo juga mengalami kenaikan sebesar 34,57% menjadi Rp 5.596 triliun. Peningkatan ini mencerminkan adopsi layanan digital yang semakin luas di kalangan nasabah BRI.

Kinerja positif BRI juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85%, sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 26,63%. Hal ini menunjukkan bahwa BRI memiliki kemampuan yang solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan menghadapi potensi risiko.

Secara keseluruhan, pencapaian laba BRI sebesar Rp 60,64 triliun pada tahun 2024 mencerminkan kinerja yang solid dan berkelanjutan. BRI berhasil memanfaatkan peluang pertumbuhan di sektor perbankan, sambil tetap menjaga kualitas aset dan efisiensi operasional. Dengan fokus pada UMKM dan inovasi digital, BRI siap untuk terus menjadi pemimpin di industri perbankan Indonesia.

  • Pertumbuhan Laba
  • Pendapatan Bunga Bersih
  • Ekspansi Kredit
  • Fokus UMKM
  • Kualitas Aset
  • Dana Pihak Ketiga (DPK)
  • BRImo
  • Likuiditas dan Permodalan