Kinerja Ekspor Unggulan: Surplus Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat Terus Meningkat di Tengah Kebijakan Tarif

Neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan tren positif, dengan Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu kontributor utama surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa surplus perdagangan non-migas dengan AS pada bulan Maret 2025 mencapai angka yang signifikan, yaitu 1,98 miliar dollar AS. Capaian ini mengindikasikan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika kebijakan perdagangan global, termasuk penerapan tarif oleh AS.

Surplus perdagangan dengan AS didorong oleh kinerja ekspor sejumlah komoditas unggulan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (465 juta dollar AS)
  • Alas kaki (239,7 juta dollar AS)
  • Lemak dan minyak hewan nabati (238,7 juta dollar AS)

Kinerja ekspor yang solid dari komoditas-komoditas ini menunjukkan daya saing produk Indonesia di pasar AS. Selain AS, India dan Filipina juga menjadi negara-negara penyumbang surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia.

Surplus perdagangan dengan India tercatat sebesar 1,04 miliar dollar AS, didorong oleh ekspor:

  • Bahan bakar mineral (456,2 juta dollar AS)
  • Lemak dan minyak hewani/nabati (257,5 juta dollar AS)
  • Besi dan baja (130,3 juta dollar AS).

Sementara itu, surplus dengan Filipina mencapai 714,1 juta dollar AS, dengan kontribusi utama dari:

  • Kendaraan dan bagiannya (238,4 juta dollar AS)
  • Bahan bakar mineral (173,7 juta dollar AS)
  • Lemak dan minyak hewan/nabati (88 juta dollar AS).

Di sisi lain, Indonesia juga mencatatkan defisit perdagangan dengan beberapa negara, di antaranya China, Australia, dan Thailand. Defisit terbesar tercatat dengan China, mencapai 1,11 miliar dollar AS, terutama disebabkan oleh impor mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

Secara keseluruhan, neraca dagang Indonesia pada Maret 2025 mencatatkan surplus sebesar 4,33 miliar dollar AS, meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ekspor yang kuat dan diversifikasi pasar ekspor menjadi kunci dalam menjaga surplus neraca perdagangan Indonesia.

Secara kumulatif, selama periode Januari-Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 10,92 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini mengindikasikan fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan kemampuan untuk bersaing di pasar global.