Manchester United Bersiap Tatap Musim Depan: Amorim Intensifkan Perencanaan Transfer
Manchester United tengah mempersiapkan diri untuk menyongsong musim kompetisi mendatang. Kekalahan 0-1 atas Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, dalam lanjutan Liga Inggris pada Minggu (21/4/2025), semakin menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk perombakan tim. Gol tunggal Pablo Sarabia memastikan tiga poin bagi Wolves, memperdalam keterpurukan MU di klasemen sementara.
Saat ini, Setan Merah terdampar di posisi ke-14 dengan raihan 38 poin, setara dengan Wolves namun unggul selisih gol. Meskipun aman dari ancaman degradasi, peluang untuk menembus zona Eropa praktis tertutup rapat. Situasi ini mendorong fokus tim untuk beralih sepenuhnya ke Liga Europa, satu-satunya kompetisi yang masih menawarkan harapan meraih trofi musim ini. Di babak semifinal, MU akan berhadapan dengan Athletic Bilbao dalam pertandingan yang diprediksi akan sengit.
Menyadari kondisi tim saat ini, Manajer Ruben Amorim telah mengintensifkan persiapan untuk musim depan. Diskusi mendalam dengan petinggi klub mengenai strategi transfer pemain menjadi agenda utama. Amorim menekankan perlunya penambahan amunisi baru untuk mencegah terulangnya performa buruk yang dialami tim pada musim ini.
"Kami perlu mengevaluasi secara menyeluruh kekuatan dan kelemahan skuad saat ini, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan melalui jendela transfer," ujar Amorim, seperti dikutip dari situs resmi klub. "Segala aspek sedang kami pertimbangkan. Kami membahas dukungan finansial yang dibutuhkan, dan percakapan intensif mengenai musim depan terjadi setiap hari."
Amorim menegaskan komitmennya untuk melakukan segala upaya yang diperlukan demi memperkuat tim. Rencana yang matang dan eksekusi yang tepat di bursa transfer diharapkan dapat membawa Manchester United kembali ke performa terbaiknya dan bersaing di level tertinggi. Pembenahan skuad menjadi prioritas utama untuk memastikan MU dapat bangkit dan meraih kesuksesan di musim-musim mendatang. Bursa transfer musim panas menjadi krusial bagi the Red Devils dalam upaya membangun kembali tim yang kompetitif.