Pelaku Vandalisme Kaktus di Kebun Raya Bogor Sampaikan Permohonan Maaf

Aksi vandalisme yang terjadi di Kebun Raya Bogor (KRB) beberapa waktu lalu, tepatnya pada area koleksi kaktus, akhirnya menemui titik terang. Dua orang pemuda, yang diketahui bernama Susanto alias Santo (27) dan Adi (24), asal Bekasi, Jawa Barat, mendatangi pihak pengelola KRB untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas perbuatan mereka.

Kehadiran Santo dan Adi ini merupakan respons atas viralnya video yang memperlihatkan aksi vandalisme mereka. Dalam video tersebut, terlihat Santo mencoret-coret tanaman kaktus dengan tulisan 'Adi+Santo', sementara Adi merekam aksi tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Tindakan ini sontak menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama para pecinta lingkungan dan pengunjung Kebun Raya Bogor.

"Saya Susanto Herianto, dengan tulus memohon maaf atas tindakan tidak terpuji saya, yaitu mencoret-coret tanaman kaktus. Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak Kebun Raya Bogor, seluruh staf, serta teman-teman pecinta alam. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi," ujar Santo dengan nada menyesal di hadapan manajemen Mitra Natura Raya (MNR), selaku pengelola Kebun Raya Bogor, pada Senin (21/4/2025).

Senada dengan Santo, Adi pun menyampaikan permohonan maafnya. "Saya Adi, saya di sini ingin meminta maaf atas kerusakan yang telah saya lakukan terhadap kaktus di Kebun Raya Bogor. Saya meminta maaf kepada seluruh staf KRB dan saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi," kata Adi.

Kedua pemuda tersebut mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pihak Kebun Raya Bogor karena telah bersedia memaafkan mereka dan tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi diri mereka dan orang lain agar tidak melakukan tindakan serupa di kemudian hari.

General Manager PT Mitra Natura Raya (MNR), Zainal Arifin, menyambut baik kedatangan Santo dan Adi. Ia mengapresiasi inisiatif kedua pemuda tersebut untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf. Meskipun demikian, Zainal Arifin tetap menyayangkan aksi vandalisme yang telah terjadi.

"Kami sangat menyesalkan dan mengutuk keras tindakan vandalisme yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Di saat kita terus menggaungkan pentingnya menjaga alam dan konservasi, masih saja ada pihak-pihak yang melakukan perusakan," ujar Zainal Arifin.

Zainal Arifin menambahkan bahwa pihaknya berharap kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan menjaga kelestarian lingkungan, terutama di kawasan konservasi seperti Kebun Raya Bogor. Ia juga mengimbau kepada para pengunjung untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak atau mencemari lingkungan.

Kasus vandalisme ini menjadi sorotan publik setelah video aksi tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria berkemeja biru dan berkacamata, yang kemudian diketahui sebagai Santo, mencoret-coret batang kaktus dengan tulisan 'Adi + Santo' menggunakan sebuah benda tajam. Aksi tersebut direkam oleh Adi dan diunggah ke media sosial, sehingga memicu kemarahan warganet dan pihak-pihak terkait.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan. Diharapkan, kejadian serupa tidak akan terulang kembali di kemudian hari.