Unik, Dinding Kelas di India Dilapisi Kotoran Sapi: Tradisi Ramah Lingkungan atau Sekadar Alternatif Murah?

Fenomena unik sekaligus kontroversial muncul di India, di mana kotoran sapi digunakan sebagai pelapis dinding, bahkan di lingkungan pendidikan. Video yang viral di media sosial X menunjukkan seorang kepala sekolah di Delhi mengaplikasikan kotoran sapi ke dinding kelas, memicu perdebatan sengit di kalangan warganet. Praktik ini, meski tampak aneh bagi sebagian orang, ternyata memiliki akar sejarah yang panjang di masyarakat India.

Penggunaan kotoran sapi sebagai bahan bangunan bukanlah hal baru di India. Selama beberapa generasi, masyarakat pedesaan telah memanfaatkan kotoran sapi sebagai alternatif murah dan mudah didapat untuk material konstruksi konvensional. Selain ketersediaannya yang melimpah, kotoran sapi juga diyakini memiliki sifat isolasi termal yang baik. Hal ini membantu menjaga suhu ruangan tetap stabil, sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin. Dengan demikian, penggunaan kotoran sapi dapat mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan dan pemanas, menghemat energi, dan mengurangi biaya.

Seiring dengan perkembangan konstruksi modern yang didominasi oleh beton, tradisi penggunaan kotoran sapi mulai ditinggalkan dan dianggap sebagai praktik kuno. Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, minat terhadap material bangunan alami dan berkelanjutan kembali meningkat. Dr. Shivdarshan Malik, seorang mantan profesor dan inovator lingkungan, melihat potensi besar dalam pemanfaatan kotoran sapi sebagai solusi ramah lingkungan.

Dr. Malik mengembangkan dua produk inovatif, yaitu Plester Veda dan Batu Bata Gocrete, yang menggabungkan kotoran sapi dengan bahan-bahan alami lainnya. Plester Veda merupakan campuran kotoran sapi, tanah liat, daun nimba, dan gipsum. Sementara itu, Batu Bata Gocrete dirancang khusus untuk mengurangi penyerapan panas hingga 70 persen. Inovasi ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi kuno, tetapi juga menawarkan solusi praktis untuk menciptakan bangunan yang lebih nyaman, hemat energi, dan ramah lingkungan.

Manfaat penggunaan kotoran sapi sebagai pelapis dinding:

  • Isolasi Termal: Menjaga suhu ruangan tetap stabil, sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.
  • Hemat Energi: Mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan dan pemanas.
  • Biaya Terjangkau: Kotoran sapi merupakan bahan yang murah dan mudah didapat.
  • Ramah Lingkungan: Mengurangi penggunaan material bangunan konvensional yang menghasilkan emisi karbon tinggi.

Penggunaan kotoran sapi sebagai bahan bangunan, meskipun masih kontroversial, menawarkan alternatif menarik untuk menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan dan selaras dengan alam. Inovasi seperti Plester Veda dan Batu Bata Gocrete menunjukkan bahwa tradisi kuno dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan modern, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.