Kisah Dibalik Surat Kartini: Terungkap Alasan Tak Bisa Kirim Hadiah untuk Sahabat
Museum RA Kartini di Rembang menyimpan sepotong kisah pilu dari surat Raden Ajeng Kartini kepada sahabat penanya, Rosita Manuela Abendanon. Surat tertanggal 6 Agustus 1904 itu mengungkap alasan Kartini tidak dapat mengirimkan hadiah celana tidur yang diinginkan Rosita.
Kartini, dalam suratnya, dengan nada menyesal menjelaskan bahwa ia kesulitan menemukan celana tidur yang sesuai dengan harga yang terjangkau. Bahkan, celana yang tersedia pun kualitasnya kurang memadai. Lebih lanjut, Kartini mengungkapkan bahwa suaminya melarang pengiriman barang tersebut.
Surat ini hanyalah satu dari sekian banyak korespondensi antara Kartini dan Rosita Abendanon. Rosita sendiri adalah istri dari Jacques Henrij Abendanon, tokoh penting dalam pemerintahan Hindia Belanda sebagai Menteri Pendidikan, Agama, dan Industri. Persahabatan erat antara Kartini dan Rosita terjalin melalui surat-menyurat, yang kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku monumental "Habis Gelap Terbitlah Terang" setelah Kartini wafat pada tahun 1905.
Dalam suratnya, Kartini memanggil Rosita dengan sebutan "ibu". Ia merinci barang-barang lain yang dikirimkannya, sebagai pengganti celana tidur yang gagal ia dapatkan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik perjuangan emansipasi wanita yang gigih, Kartini juga adalah seorang sahabat yang peduli dan perhatian.
Momen peringatan Hari Kartini menjadi daya tarik tersendiri bagi Museum R.A. Kartini. Pengunjung, terutama pelajar, berbondong-bondong datang untuk menelusuri jejak hidup pahlawan wanita tersebut. Dipandu oleh pemandu wisata, mereka mengamati berbagai koleksi museum, mulai dari tempat tidur, meja makan, mesin jahit, mesin tik, radio, hingga meja rias.
Museum R.A. Kartini menyimpan total 224 koleksi yang dikategorikan ke dalam enam jenis: ethnografika, historika, filologi, keramologika, teknologika, dan seni rupa. Rumah bersejarah yang pernah menjadi kediaman Kartini bersama suaminya, K.R.M Adipati Ario Djojoadhiningrat, Bupati Rembang, juga menyimpan nilai sejarah yang tinggi. Bahkan, bangunan tersebut sempat difungsikan sebagai Rumah Dinas Bupati Rembang.
Asrofah, Wakil Ketua Dharma Wanita Kabupaten Rembang, menekankan pentingnya kunjungan ke Museum R.A. Kartini sebagai sarana edukasi sejarah bagi generasi muda. Keberadaan benda-benda peninggalan Kartini, seperti tempat tidur, pakaian, dan meja rias, memberikan gambaran nyata tentang kehidupan dan perjuangan sang pahlawan.
Surat Kartini kepada Rosita Abendanon menjadi salah satu daya tarik utama museum, yang memberikan wawasan mendalam tentang sisi personal dan relasi sosial Kartini. Kisah ini mengajak pengunjung untuk tidak hanya mengagumi perjuangan Kartini secara umum, tetapi juga memahami kompleksitas kehidupannya sebagai seorang wanita, sahabat, dan istri.