Bandar Narkoba Medan Ditangkap Kembali Usai Insiden Penyerangan Polisi

MEDAN, Sumatera Utara - Aparat kepolisian berhasil meringkus kembali Ismail Nasution, seorang bandar narkoba yang sebelumnya sempat dilepaskan akibat insiden penyerangan terhadap personel Polres Pelabuhan Belawan di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Penangkapan ini menjadi bukti komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah Sumatera Utara.

Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, menjelaskan bahwa Ismail Nasution ditangkap dua hari setelah insiden penyerangan tersebut. Pelaku diketahui melarikan diri hingga ke Riau untuk menghindari kejaran petugas. "Bandar narkoba atas nama Ismail Nasution kita tangkap dua hari setelah kejadian penyerangan," ungkap Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.

Sebelumnya, penggerebekan sarang narkoba pada Rabu (9/4) malam berujung ricuh. Saat itu, sembilan personel Polres Pelabuhan Belawan menggerebek sebuah ruko yang diduga menjadi lokasi transaksi narkoba. Petugas berhasil mengamankan lima orang yang diduga sebagai pengguna narkoba. Namun, penangkapan tersebut mendapat perlawanan dari sekelompok orang yang melakukan penyerangan terhadap petugas.

Berikut adalah beberapa poin terkait insiden penyerangan:

  • Penyerangan: Massa menyerang polisi dengan lemparan batu, melakukan penyekapan, serta merusak dan membakar kendaraan dinas.
  • Pelepasan Tersangka: Akibat situasi yang tidak kondusif, polisi terpaksa melepaskan dua orang bandar narkoba.
  • Penangkapan Pelaku: Selain berhasil menangkap kembali Ismail Nasution, tim gabungan TNI dan Polri juga berhasil mengamankan tujuh orang pelaku penyerangan terhadap petugas.

Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan yang menghalangi penegakan hukum, terutama yang berkaitan dengan kasus narkoba. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakanMainContent yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. "Tidak ada lagi oknum yang menghalang-halangi petugas/penegak hukum yang menangkap bandar narkoba, apalagi yang melawan bahkan meyerang petugas, serta membakar dan merusak fasilitas umum dan barang milik negara," tegasnya.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian. Pihaknya akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan narkoba yang lebih besar di wilayah Sumatera Utara. Selain itu, pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah-daerah rawan narkoba guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.