Sengketa Oriental Circus Indonesia, Saksi Mata Ungkap Fakta Berbeda Soal Dugaan Kekerasan

Polemik antara mantan pemain sirkus dan Oriental Circus Indonesia (OCI) memasuki babak baru. Pihak OCI menghadirkan dua orang saksi untuk menepis tudingan perlakuan kasar dan eksploitasi yang selama ini santer diberitakan.

Kedua saksi tersebut adalah Girah, seorang pekerja rumah tangga yang telah mengabdi sejak tahun 1982 di kediaman mendiang Hadi Manansang, dan Murni, mantan pelatih gajah yang lama berkecimpung di OCI.

"Saya bekerja di rumah Pak Hadi sejak 15 Desember 1982 sampai sekarang. Tugas saya adalah membantu urusan rumah tangga dan terkadang mengawasi anak-anak," ungkap Girah dalam konferensi pers di sebuah hotel di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Girah menegaskan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah majikannya mendapatkan makanan dan perlakuan yang layak. Ia menampik adanya diskriminasi dalam pemberian gizi.

"Kalau ada menu ayam, semua kebagian ayam. Ada telur, susu, sayur, buah, lengkap semua gizinya," jelasnya.

Ia juga membantah anggapan bahwa Frans, salah satu pengurus sirkus, dikenal sebagai sosok yang bengis.

"Pak Frans itu orang baik. Karyawan yang melakukan kesalahan pun tidak pernah diperlakukan kasar," imbuhnya.

Murni, seorang pawang gajah berusia 53 tahun yang lama bekerja di OCI, juga membantah keras tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada perusahaan sirkus tersebut. Ia memastikan tidak pernah melihat mantan pemain bernama Butet tampil dalam kondisi hamil delapan bulan.

"Tidak mungkin ada yang hamil naik gajah sambil berpegangan dan berjalan. Saya ini pawang gajahnya," tegas Murni.

Ia juga meluruskan isu mengenai penggunaan alat setrum dan rantai yang disebut-sebut digunakan untuk menyiksa. Sebelumnya, seorang mantan pemain bernama Vivi mengaku pernah disetrum hingga lemas.

"Selama saya bekerja di OCI, saya tidak pernah melihat atau mendengar ada anak yang dijejali kotoran gajah atau disetrum. Alat setrum memang ada, tetapi itu untuk pengamanan gajah. Bentuknya seperti senter besar dan saya simpan di ruangan saya sendiri," jelasnya.

Sebelumnya, di hadapan Komisi III DPR RI, Jansen, perwakilan OCI, dengan tegas membantah berbagai tuduhan yang dianggapnya tidak berdasar dan mencemarkan nama baik keluarga serta bisnisnya.

"Kami sangat dirugikan oleh pemberitaan media yang tidak bertanggung jawab, yang memberitakan tanpa fakta yang benar," ujar Jansen di Gedung Parlemen.

"Kami berharap Komisi III dapat memberikan keadilan, karena ada lebih dari 5.000 karyawan yang bergantung pada bisnis ini. Masyarakat juga banyak yang menaruh harapan pada usaha kami," lanjut Jansen.

Jansen juga menepis anggapan bahwa stigma negatif terhadap bisnis sirkusnya akan terus berlanjut hingga generasi mendatang. Ia menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut tidak benar dan mencoreng nama baiknya serta OCI.