Krisis Beras Global: Jepang dan Malaysia Hadapi Lonjakan Harga, Bagaimana dengan Ketahanan Pangan Indonesia?

Kondisi ketahanan pangan global tengah menjadi sorotan, dengan beberapa negara dilaporkan mengalami defisit pasokan beras. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Jepang dan Malaysia termasuk negara yang mengalami kekurangan beras signifikan, yang berakibat pada kenaikan harga komoditas tersebut di pasar domestik mereka.

Menurut Amran, harga beras di Jepang telah melonjak hingga mencapai sekitar Rp 100.000 per kilogram. Situasi serupa juga terjadi di Malaysia, di mana negara tersebut hanya mampu memenuhi sekitar 40-50% kebutuhan beras dalam negerinya. Kondisi ini mendorong Malaysia untuk mencari bantuan dari Indonesia melalui impor beras.

"Malaysia saudara kita memohon bantuan kalau bisa dibantu beras. Tapi saya katakan jangan dulu kita lihat iklim, jangan sampai tidak bersahabat," ujar Amran. Pemerintah Indonesia, untuk saat ini, belum dapat memenuhi permintaan impor beras dari Malaysia. Prioritas utama pemerintah adalah memperkuat stok beras dalam negeri untuk mengantisipasi potensi dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi produksi beras nasional.

Berbanding terbalik dengan kondisi di Jepang dan Malaysia, Indonesia justru memiliki stok beras yang relatif aman. Amran mengklaim bahwa stok beras nasional saat ini berada pada level tertinggi sepanjang sejarah. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog saat ini mencapai 3,3 juta ton. Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan stok CBP hingga 4 juta ton pada Mei 2025.

"Kita perkirakan di tanggal 1 (Mei), 3,5 sampai 3,7 juta ton stok. Dan Mei perkiraan karena tadi malam 49.000 ton, ini masih menanjak. Kemungkinan di Mei itu masuk 4 juta ton dan itu tidak pernah terjadi selama Merdeka," jelasnya. Peningkatan stok beras ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras di dalam negeri dan mengantisipasi potensi krisis pangan.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait kondisi perberasan di Indonesia:

  • Stok Beras Aman: Indonesia memiliki stok beras yang aman, bahkan tertinggi sepanjang sejarah.
  • Target Stok CBP: Pemerintah menargetkan stok CBP mencapai 4 juta ton pada Mei 2025.
  • Belum Bisa Ekspor: Indonesia belum dapat mengekspor beras karena fokus memperkuat stok dalam negeri.
  • Kondisi di Negara Lain: Jepang dan Malaysia mengalami kekurangan beras dan harga yang tinggi.

Kondisi ini menunjukan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di tengah ancaman perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi global.