Dosen Asal Semarang Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan

Seorang pria berinisial MN (30), asal Semarang, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang terletak di Padukuhan Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman. Penemuan jenazah korban yang bersimbah darah ini menggemparkan warga sekitar.

Menurut keterangan Dimas, pemilik kos, penemuan mayat MN bermula dari kecurigaan salah seorang penghuni kos yang mencium bau tidak sedap dari lantai 2. Setelah ditelusuri, sumber bau tersebut berasal dari kamar korban. Dimas menuturkan, "Sekitar pukul 07.50, salah satu anak kos mengirim pesan melalui WA. Dia mengeluhkan adanya bau yang tidak enak, sehingga saya langsung bergegas naik ke lantai 2 untuk memeriksa."

Dimas tidak langsung membuka pintu kamar MN. Ia mencoba mengintip melalui jendela kamar yang tidak terkunci. Dari jendela tersebut, ia melihat MN sudah tergeletak tak bernyawa. "Saya tidak berani membuka pintu. Saya intip dari jendela, dan ternyata korban sudah tergeletak. Saya langsung turun dan melapor ke Pak RT," ungkapnya.

Menurut informasi yang diperoleh dari pemilik kos, MN adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S3. Terakhir kali MN terlihat adalah pada hari Kamis (17/4) lalu. "Terakhir saya bertemu korban sudah lama, tapi Ibu kos sempat bertemu Kamis saat korban mengambil makanan dari ojek online. Setahu saya, dia sedang melanjutkan studi S3," jelas Dimas.

Penemuan mayat tersebut segera dilaporkan ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian, petugas kepolisian bersama tim Inafis dan dokter forensik tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menjelaskan, "Pemilik kos menerima laporan dari penghuni lain. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban ditemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah."

AKP Riski Adrian memperkirakan bahwa korban telah meninggal lebih dari satu hari. Hal ini didasarkan pada keterangan saksi yang mencium bau tidak sedap sejak Sabtu (19/4) lalu. Namun, kepastian penyebab kematian MN masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. "Kami masih menunggu hasil dari forensik. Namun, memang ada keterangan saksi yang menyebutkan bahwa aroma tidak enak sudah tercium sejak hari Sabtu," ujarnya.

Dari pemeriksaan luar, ditemukan luka pada tubuh korban. Namun, AKP Riski Adrian belum bersedia memberikan keterangan detail mengenai lokasi dan jenis luka tersebut. "Untuk masalah luka atau penyebab kematian, kami masih menunggu hasil dari tim forensik," jelasnya.

Sejumlah barang bukti dan rekaman CCTV telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. "Ada beberapa barang yang kami ambil yang kami anggap berkaitan dengan penyebab kematian," imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, MN adalah seorang dosen yang sedang melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Namun, informasi ini masih perlu didalami lebih lanjut. "Menurut informasi, korban sebelumnya adalah seorang dosen, kemudian melanjutkan pendidikan atau kuliah lagi," ungkapnya.

Jenazah MN telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi. AKP Riski Adrian juga belum dapat memastikan apakah MN merupakan korban pembunuhan atau bukan. "(Soal dugaan pembunuhan) Nanti menunggu hasil forensik," pungkasnya.

Barang Bukti yang Diamankan:

  • Sejumlah barang pribadi korban
  • Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian

Langkah Selanjutnya:

  • Autopsi jenazah di RS Bhayangkara Polda DIY
  • Pemeriksaan saksi-saksi terkait
  • Analisis barang bukti dan rekaman CCTV