Eskalasi Konflik: Israel Gempur Lebanon, Komandan Militan Al-Jamaa Al-Islamiya Tewas
Gelombang kekerasan kembali melanda wilayah Lebanon tatkala militer Israel melancarkan serangan yang menargetkan sebuah mobil di dekat kota pesisir Damour, sekitar 20 kilometer selatan Beirut. Serangan yang terjadi pada hari Selasa (22/4) tersebut merenggut nyawa seorang komandan militer dari kelompok Al-Jamaa Al-Islamiya, sebuah organisasi militan Lebanon yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Hamas.
Menurut keterangan dari Otoritas Pertahanan Sipil Lebanon, serangan tersebut dilakukan oleh sebuah drone Israel yang menghantam langsung kendaraan yang ditargetkan. Petugas penyelamat yang tiba di lokasi kejadian menemukan jenazah seorang pria di dalam mobil yang hancur. Meskipun Otoritas Pertahanan Sipil tidak segera mengungkap identitas korban, seorang pejabat keamanan Lebanon mengonfirmasi bahwa pria tersebut adalah Hussein Atoui, seorang pemimpin penting dari sayap bersenjata Al-Jamaa Al-Islamiya, yang dikenal sebagai Pasukan Al-Fajr.
Al-Jamaa Al-Islamiya dikenal sebagai kelompok yang memiliki afiliasi kuat dengan Hamas, kelompok yang saat ini menguasai Jalur Gaza, serta Hizbullah, sebuah organisasi yang berbasis di Lebanon selatan. Kelompok ini telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap Israel selama lebih dari setahun terakhir, terutama selama periode pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah. Eskalasi konflik ini terjadi bahkan setelah gencatan senjata disepakati pada November tahun lalu.
Serangan ini menambah daftar panjang operasi militer Israel di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata diberlakukan. Sebelumnya, pada tanggal 22 dan 28 Maret, dua serangan roket yang tidak diklaim oleh kelompok mana pun diluncurkan dari Lebanon menuju Israel. Sebagai respons, militer Lebanon mengumumkan penangkapan sejumlah warga Lebanon dan Palestina yang diduga terlibat dalam serangan roket tersebut. Seorang pejabat keamanan setempat mengungkapkan bahwa di antara para tersangka yang ditangkap, terdapat tiga anggota Hamas.
Situasi semakin memanas ketika pada hari Minggu (20/4), militer Israel mengklaim telah berhasil menewaskan dua anggota senior Hizbullah dalam serangkaian serangan udara di wilayah Lebanon. Eskalasi konflik yang berkelanjutan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi destabilisasi lebih lanjut di kawasan tersebut.