Pedagang Rempah di Pamekasan Jadi Korban Penipuan Uang Mainan
Seorang pedagang rempah berusia lanjut di Pamekasan, Jawa Timur, menjadi korban penipuan dengan modus uang mainan pecahan Rp 100.000. Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial dan aplikasi pesan singkat, Selasa (22/4/2024).
Umna, yang berasal dari Desa Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, tidak menyadari bahwa uang yang diterimanya saat berjualan rempah di Pasar Pakong, Kecamatan Pakong, pada 20 April 2024 adalah palsu. Pembeli yang belum diketahui identitasnya itu memberikan uang mainan yang sekilas tampak seperti uang asli.
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jelas tulisan "uang mainan" pada bagian pojok kiri bawah lembaran uang tersebut. Umna, dengan sikap tabah, tetap melanjutkan aktivitasnya melayani pembeli lain yang datang ke lapaknya.
Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Pakong, AKP Nining Dyah, segera mengambil tindakan dengan mendatangi langsung Umna di Pasar Pakong. Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan, AKP Nining mengganti uang mainan tersebut dengan uang tunai senilai Rp 200.000.
"Kami mengimbau kepada seluruh pedagang, khususnya di pasar tradisional, untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menerima uang dari pembeli," ujar AKP Nining di Pamekasan.
AKP Nining menjelaskan bahwa modus penipuan dengan menggunakan uang palsu dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan pasar. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya bagi para pedagang untuk selalu memeriksa keaslian uang yang diterima sebelum menyimpannya.
Lebih lanjut, AKP Nining juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada pihak kepolisian apabila menemukan atau menerima uang palsu dari orang lain. "Jika ada pedagang yang menerima uang palsu, segera laporkan kepada kami agar dapat segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari menjadi korban penipuan uang palsu:
- Perhatikan detail uang: Cek dengan seksama ciri-ciri uang asli, seperti benang pengaman, tanda air, dan tekstur kasar pada bagian tertentu.
- Bandingkan dengan uang asli: Jika memungkinkan, bandingkan uang yang diterima dengan uang asli yang sudah Anda miliki.
- Gunakan alat bantu: Gunakan alat pendeteksi uang palsu, seperti lampu UV, jika tersedia.
- Laporkan jika curiga: Jika Anda merasa curiga dengan keaslian uang yang diterima, segera laporkan ke pihak berwajib.
Kejadian yang menimpa Umna ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi tindak kejahatan, terutama di tempat-tempat umum seperti pasar.