Aksi Pembegalan Menimpa Guru di Bangkalan, PGRI Desak Peningkatan Keamanan

Guru di Bangkalan Jadi Korban Pembegalan, Anak Balita Jadi Saksi

Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur digegerkan dengan aksi pembegalan yang menimpa seorang guru sekolah dasar (SD). Korban, seorang perempuan berinisial MH, menjadi korban perampasan sepeda motor saat dalam perjalanan pulang usai mengajar. Insiden ini terjadi di siang bolong, menambah daftar panjang kasus kriminalitas yang meresahkan di wilayah tersebut.

Menurut keterangan yang dihimpun, peristiwa nahas ini terjadi pada tanggal 21 April 2025, sekitar pukul 11.30 WIB. MH, yang saat itu masih mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS), tengah membonceng putranya yang masih berusia lima tahun. Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Desa/Kecamatan Geger, mereka dihadang oleh tiga orang pelaku yang mengendarai satu sepeda motor. Tanpa basa-basi, para pelaku langsung mengancam korban dengan senjata tajam dan merampas sepeda motor Honda Vario 125 miliknya.

Video singkat yang merekam kondisi pasca-kejadian beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat MH terduduk lemas di pinggir jalan, sementara sang anak menangis histeris di dekatnya. Suara seorang pria terdengar menyebut kata 'begal', mengindikasikan bahwa korban baru saja menjadi korban perampasan.

Suami korban sempat melakukan pengejaran terhadap para pelaku, namun terpaksa mengurungkan niatnya karena para pelaku mengancam dengan senjata tajam. Aksi nekat para pelaku ini menunjukkan betapa beraninya mereka melakukan tindakan kriminal di siang bolong dan di area publik.

PGRI Bangkalan Angkat Bicara, Desak Peningkatan Keamanan

Menanggapi kejadian ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Bangkalan menyatakan keprihatinannya. Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji, mengecam keras aksi pembegalan tersebut dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku serta mengembalikan sepeda motor korban.

"Kejadian ini sangat memprihatinkan, apalagi menimpa seorang guru yang tengah menjalankan tugas mulianya untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami berharap, pihak kepolisian dapat segera bertindak cepat untuk menangkap para pelaku dan memberikan efek jera," ujar Suraji.

PGRI Bangkalan juga telah mengirimkan surat imbauan kepada Kapolres Bangkalan untuk meningkatkan keamanan di wilayah rawan kejahatan, terutama di sekitar lingkungan sekolah dan jalur yang sering dilalui oleh para guru. Selain itu, PGRI juga meminta agar pihak kepolisian dan PGRI dapat berkoordinasi untuk memberikan sosialisasi pencegahan kejahatan kepada para guru.

Surat Laporan Pembegalan terhadap Guru Anggota PGRI Kabupaten Bangkalan bernomor: 51/PA/BANG/XXIII/2025, PGRI Bangkalan mengeluarkan empat poin penting:

  • Memohon pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan secara mendalam guna mengungkap pelaku.
  • Meminta peningkatan pengamanan di wilayah rawan kejahatan, terutama di sekitar lingkungan sekolah dan jalur yang sering dilalui guru.
  • Mengharapkan proses hukum yang tegas dan transparan sesuai perundang-undangan.
  • Memohon koordinasi antara pihak kepolisian dan PGRI untuk memberikan sosialisasi pencegahan kejahatan kepada anggota.

Respon Pihak Kepolisian

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, membenarkan adanya laporan terkait dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi di wilayah Kecamatan Geger. Pihaknya mengaku telah menerjunkan anggota untuk melakukan penyelidikan terhadap keberadaan para pelaku.

"Saat ini, anggota kami masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku. Kami juga sedang meneliti kebenaran video yang beredar di media sosial yang menampilkan tiga orang pria yang diduga sebagai pelaku," kata AKP Hafid.

AKP Hafid menambahkan, meskipun korban belum membuat laporan resmi, pihaknya tetap melakukan penyelidikan proaktif untuk mengungkap kasus ini. Pihak kepolisian berjanji akan terus berupaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama para guru yang bertugas di wilayah rawan kejahatan.