Jadwal Imsakiyah dan Doa Berbuka Puasa di Bali: Denpasar dan Sekitarnya, 7 Maret 2025
Jadwal Imsakiyah dan Doa Berbuka Puasa di Bali: Denpasar dan Sekitarnya, 7 Maret 2025
Puasa Ramadhan 1446 H telah memasuki hari ketujuh, Jumat, 7 Maret 2025. Bagi umat Muslim di Bali, khususnya di wilayah Denpasar dan sekitarnya, mengetahui waktu berbuka puasa (Magrib) sangatlah penting. Berikut ini adalah jadwal imsakiyah untuk beberapa wilayah di Bali, dirangkum dari laman resmi Bimas Islam Kemenag RI:
Jadwal Imsakiyah 7 Ramadhan 1446 H / 7 Maret 2025
Berikut jadwal imsakiyah untuk beberapa wilayah di Bali. Perbedaan waktu magrib dan isya antar wilayah disebabkan perbedaan geografis dan ketinggian tempat:
- Kota Denpasar:
- Maghrib: 18:40 WITA
- Isya: 19:49 WITA
- Kabupaten Bangli:
- Maghrib: 18:39 WITA
- Isya: 19:47 WITA
- Kabupaten Jembrana:
- Maghrib: 18:42 WITA
- Isya: 19:51 WITA
Catatan: Jadwal imsakiyah ini merupakan perkiraan dan dapat berbeda sedikit dengan waktu setempat. Disarankan untuk melakukan kroscek dengan jadwal imsakiyah dari sumber terpercaya lainnya di wilayah masing-masing.
Momen Berbuka Puasa dan Doa yang Mustajab
Berbuka puasa bukan hanya sekadar menghilangkan rasa haus dan lapar, tetapi juga merupakan momen spiritual yang penuh keberkahan. Saat berbuka, doa-doa diyakini lebih mudah dikabulkan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir di saat-saat berkah ini.
Ustadz Adi Hidayat dalam video ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube resmi beliau, menjelaskan dua bacaan doa yang dianjurkan saat berbuka puasa:
Doa Berbuka Puasa Versi Pertama:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah
Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)
Doa Berbuka Puasa Versi Kedua:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim)
Ustadz Adi Hidayat menganjurkan untuk menggabungkan kedua doa tersebut. Doa Dzahabaz zhama'u dibaca terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan doa Allaahumma laka shumtu. Rasulullah SAW, berdasarkan keterangan dari laman Almanhaj, membacakan doa Dzahabaz zhama'u setelah berbuka puasa, selaras dengan makna doa tersebut yang menggambarkan hilangnya dahaga dan kelembapan kerongkongan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Muslim di Bali dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1446 H.