Akhir Kisah Mbok Yem: Sempat Berkeinginan Pensiun dari Warung di Gunung Lawu
Kepergian Mbok Yem, penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu, meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Mbok Yem sempat menyampaikan keinginan untuk mengakhiri perannya sebagai pemilik warung yang telah puluhan tahun dilakoninya.
Syaiful Gimbal, cucu sekaligus juru bicara keluarga, mengungkapkan bahwa Mbok Yem sempat menyatakan niatnya untuk lebih fokus mengurus cucu-cucunya setelah kondisinya membaik. Keinginan ini muncul karena Mbok Yem merasa kurang bisa mendampingi tumbuh kembang cucu-cucunya selama ini. "Ya, dia inginnya di rumah menjaga cucunya, karena cucunya jarang ditunggui, tahu-tahu sudah besar. Makanya, Mbok Yem rencananya kalau sudah pulih tidak lagi menunggui warungnya,” ujar Syaiful.
Namun, rencana tersebut kini tinggal kenangan. Mbok Yem meninggal dunia pada Rabu (23/4/2025) pukul 13.30 WIB di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan di pemakaman desa setempat. Sebelumnya, Mbok Yem sempat menjalani perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo. Kondisinya sempat membaik dan diperbolehkan rawat jalan.
Syaifudin Juhri, kerabat Mbok Yem, menambahkan bahwa almarhumah sempat dijadwalkan untuk kontrol rutin ke RSU Aisyiyah Ponorogo pada Kamis (24/4/2025) terkait luka di kakinya yang belum sembuh. "Luka di kakinya itu belum sembuh dan besok itu jadwalnya untuk kontrol karena kekurangan protein, jadi sulit sembuh. Kalau kondisinya sehat sebetulnya," ungkapnya. Meski kondisinya sempat membaik, tiga hari terakhir Mbok Yem dikabarkan kehilangan nafsu makan. Walaupun demikian, ia sempat meminta untuk dimandikan.
Keberadaan warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman pendakian. Warung tersebut menjadi tempat beristirahat, menghangatkan diri, dan menikmati hidangan sederhana di tengah dinginnya udara pegunungan. Banyak pendaki yang merasa kehilangan sosok Mbok Yem, bukan hanya sebagai penjual makanan, tetapi juga sebagai bagian dari sejarah dan legenda Gunung Lawu.
Mengenai kelanjutan warung legendaris tersebut, Syaiful Gimbal mengatakan bahwa keluarga akan membahasnya lebih lanjut setelah suasana duka mereda. Fokus utama saat ini adalah mendoakan yang terbaik bagi almarhumah Mbok Yem dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.