Huayou Ambil Alih Proyek Baterai Listrik Raksasa: Investasi dan Komitmen Jadi Kunci
Pemerintah Indonesia telah menunjuk perusahaan asal Tiongkok, Huayou, untuk menggantikan LG dari Korea Selatan dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) bernilai fantastis, mencapai US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp 164 triliun. Keputusan ini diambil setelah pemerintah menilai negosiasi dengan LG berjalan terlalu lambat dan Huayou menunjukkan minat yang kuat untuk mengambil alih proyek tersebut sejak akhir tahun 2024.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama pemilihan Huayou adalah karena rekam jejak investasi mereka yang sudah ada di Indonesia, khususnya dalam industri pengolahan nikel. Keberadaan investasi yang signifikan ini menunjukkan komitmen Huayou terhadap pengembangan industri di Indonesia dan pemahaman mereka tentang ekosistem bisnis lokal.
"Huayou sudah berinvestasi di Indonesia sebelumnya di bidang yang sama," kata Rosan Roeslani di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).
Selain investasi yang sudah berjalan, Huayou juga dinilai memiliki sumber daya yang mumpuni dan pemahaman yang mendalam tentang arah hilirisasi industri Indonesia. Hal ini menjadi pertimbangan penting mengingat proyek baterai kendaraan listrik merupakan bagian integral dari strategi hilirisasi pemerintah. Dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki, Huayou diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan perwakilan Huayou dan mereka menunjukkan antusiasme yang besar untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, bahkan sebelum pemerintah secara resmi meminta LG untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin konsorsium. Minat yang kuat ini menjadi indikasi keseriusan Huayou dalam mendukung program pemerintah dan mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting terkait penunjukan Huayou sebagai pengganti LG:
- Investasi yang sudah ada: Huayou telah memiliki investasi signifikan di Indonesia, khususnya dalam industri pengolahan nikel.
- Komitmen: Huayou menunjukkan komitmen yang kuat untuk menambah investasi dan mengembangkan industri di Indonesia.
- Pemahaman Hilirisasi: Huayou memahami arah hilirisasi industri Indonesia dan memiliki sumber daya yang mumpuni untuk mendukungnya.
- Minat yang Kuat: Huayou telah menyatakan minat untuk mengambil alih proyek sejak akhir tahun 2024.
Keputusan pemerintah untuk menunjuk Huayou diharapkan dapat memberikan angin segar bagi pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia dan mempercepat realisasi target-target yang telah ditetapkan.