Rano Karno Soroti Kemajuan Proyek SJUT di Senopati, Upaya Minimalisir Risiko Kecelakaan Akibat Kabel Udara
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya membenahi infrastruktur kota, salah satunya melalui proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025, Rano Karno, melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek SJUT di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada hari Rabu, 24 April 2025. Kunjungan ini menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan keselamatan publik di ibu kota.
Setibanya di lokasi, Rano Karno didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Walikota Jakarta Selatan, Munjirin; Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro), Iwan Takwin; dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo. Rano Karno langsung menuju ke area gorong-gorong tempat kabel-kabel utilitas ditanam. Meskipun tidak turun langsung ke dalam saluran, ia mengamati dari kejauhan sambil mendengarkan penjelasan dari petugas JakPro mengenai perkembangan proyek tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Rano Karno menekankan urgensi proyek SJUT sebagai langkah strategis untuk mewujudkan Jakarta yang lebih tertata, aman, dan indah. Ia juga menyinggung insiden kecelakaan fatal yang disebabkan oleh kabel udara yang semrawut beberapa tahun silam. Rano Karno mengungkapkan bahwa korban kecelakaan tersebut kini telah pulih dan bahkan berkesempatan untuk magang di proyek SJUT, menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan dan kesempatan bagi korban.
Proyek SJUT ini telah mencakup sekitar 25 kilometer jaringan kabel di 10 ruas jalan strategis di Jakarta Selatan, meliputi Mampang Prapatan, Tendean, Senopati, Suryo, Walter Monginsidi, Cikajang, Gunawarman, Pattimura, Trunojoyo, dan Sultan Hasanuddin. Progress pengerjaan di ruas-ruas ini telah mencapai 82 persen, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam penataan infrastruktur kota.
Rano Karno menjelaskan bahwa sebanyak 64 operator telekomunikasi telah berkolaborasi dengan Pemprov Jakarta untuk memindahkan kabel dari udara ke bawah tanah. Langkah ini tidak hanya meningkatkan estetika kota, tetapi juga memudahkan proses perawatan dan meningkatkan keamanan jaringan. Dengan memindahkan kabel ke bawah tanah, risiko gangguan dan kecelakaan akibat kabel udara dapat diminimalkan secara signifikan.
Total panjang kabel udara di Jakarta diperkirakan mencapai 6.500 kilometer. Pemprov Jakarta menargetkan seluruh jaringan kabel di wilayah padat Jakarta akan ditata secara bertahap untuk mendukung estetika dan keselamatan kota. Proyek SJUT ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan kota yang lebih baik dan aman bagi seluruh warganya.
Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kabel udara yang tidak teratur. Selain itu, penataan kabel di bawah tanah juga akan meningkatkan estetika kota dan mempermudah proses pemeliharaan jaringan. Dengan adanya proyek SJUT, Jakarta diharapkan dapat menjadi kota yang lebih modern, aman, dan nyaman bagi seluruh penduduknya.