Pasangan Suami Istri di Jember Diserang Babi Hutan Saat Mandi di Sumber Air

Insiden mengerikan menimpa pasangan suami istri di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, pada Rabu (23/4/2025). Saat keduanya tengah membersihkan diri di sebuah mata air alami, seekor babi hutan tiba-tiba menyerang mereka.

Menurut Camat Sukorambi, Asrah Joyo Widono, peristiwa bermula ketika pasangan tersebut hendak mandi di sumber air yang terletak tidak jauh dari permukiman warga. Tanpa disangka, seekor babi hutan muncul dengan kecepatan tinggi dan langsung menyerang sang istri. Melihat istrinya diserang, sang suami berusaha melindungi dengan menghalangi serangan babi hutan tersebut. Namun, usahanya justru membuat dirinya turut menjadi korban keganasan hewan liar itu.

Serangan tersebut membuat kedua korban berteriak histeris, menarik perhatian warga sekitar yang segera berdatangan untuk memberikan pertolongan. Warga berhasil mengusir babi hutan tersebut dan kemudian menangkap serta membunuhnya. Akibat serangan itu, pasangan suami istri tersebut mengalami luka-luka di bagian tangan dan paha. Keduanya segera dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember untuk mendapatkan perawatan intensif. Camat Asrah menambahkan bahwa kondisi kedua korban berangsur membaik dan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Diduga, babi hutan tersebut tersesat hingga ke area permukiman warga karena sedang diburu di dalam hutan. Camat Asrah menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh, memang sedang ada perburuan di kawasan hutan sekitar Desa Klungkung. Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian penyerangan oleh babi hutan ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di wilayahnya. Meskipun demikian, babi hutan memang sering terlihat turun dari hutan dan merusak tanaman pertanian warga. Pihaknya menduga babi hutan tersebut berasal dari hutan di sekitar Desa Klungkung.

Melihat kejadian ini, Camat Asrah mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat kawasan hutan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman hewan liar. Ia juga mengimbau agar warga selalu berhati-hati dan tidak beraktivitas sendirian di tempat-tempat yang rawan akan kemunculan hewan buas. Pemerintah desa dan kecamatan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara-cara pencegahan dan penanganan jika terjadi serangan hewan liar.